Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Pesawat Airbus Robek Ditabrak Burung Nasar di Madrid, Berbahayakah?

Tabrakan itu menyebabkan hidung pesawat sampai robek dan tampak celah menganga.

29 Oktober 2021 | 21.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pesawat maskapai Iberia ditabrak burung nasar sesaat sebelum mendarat di bandara di Madrid, Spanyol, Rabu 27 Oktober 2021. Airlive.net

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Airbus A350-900 milik maskapai Iberia, dengan nomor penerbangan EC-NDR, hanya beberapa menit saja sebelum mendarat di Bandara Barajas Adolfo Suarez, Madrid, ketika seekor burung nasar menabraknya dengan keras. Pesawat sedang bergerak turun dari ketinggian 1.000 kaki atau sekitar 300 meter namun bisa tetap mendarat dengan selamat di landasan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Insiden itu terjadi pada Rabu 27 Oktober 2021. Pesawat maskapai nasional Spanyol itu baru saja menjalani rute sembilan jam penerbangannya dari Bogota, Kolombia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tabrakan itu menyebabkan hidung pesawat sampai robek dan tampak celah menganga. Di antaranya, tubuh burung besar—mati--masih terjepit. Belakangan diketahui burung berasal dari jenis burung nasar atau burung bangkai (Aegypius monachus), satu di antara jenis burung terbesar dan terberat di Eropa. Bentang sayapnya hingga 2,5 meter dan beratnya sampai 12,5 kilogram.

Adapun pesawat yang ditabraknya tergolong baru—digunakan Iberia sejak Mei 2019. Tabrakan dengan burung itupun menjadi catatan insiden signifikan pertama yang melibatkan pesawat Airbus A350-900 tersebut.

Menurut Iberia, retak pada hidung pesawat sudah bisa langsung diganti dan memastikan penumpang tak sampai terdampak insiden tabrakan itu. Tapi, ditambahkannya, jika saja burung menabrak satu atau dua meter lebih tinggi, dia akan menghantam kokpit dan mungkin menyebabkan problem.

Insiden pesawat ditabrak burung sebenarnya bukan kejadian langka. Memang bisa membahayakan tapi pesawat modern berbadan besar biasanya telah mengantipasi insiden ini. Para pabrikan mesin jet pesawat dikenal memiliki pengujian dengan cara melempar ayam beku ke dalam mesin pesawat yang sedang beroperasi. Mereka ingin memastikan mesin cukup kokoh saat dimasuki obyek asing seperti burung.

Tak hanya kerusakan struktural pada hidung pesawat, burung juga bisa merusak sistem pitot pesawat atau instrumen kecepatan pesawat saat sedang terbang. Jika ini terjadi, pesawat mungkin tak bisa terbang selama beberapa minggu.

Risikonya bahkan semakin besar untuk pesawat yang lebih kecil. Pada 2012, sebuah pesawat baling-baling ganda di Nepal jatuh dan menewaskan seluruh 19 orang di dalamnya setelah tabrakan dengan seekor burung nasar.

SIMPLEFLYING, AIRLIVE

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus