Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Potensi Hujan Tinggi di DKI Jakarta, Waspada Bencana Hidrometeorologi

Menurut BMKG, curah hujan tinggi dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi.

7 Januari 2024 | 18.11 WIB

Warga melintasi banjir yang melanda kawasan Kemang Utara, Jakarta, Kamis, 4 Januari 2024. Banjir dengan ketinggian 20 - 90 cm yang melanda kawasan tersebut akibat meluapnya Kali Mampang usai hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Jakarta. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Warga melintasi banjir yang melanda kawasan Kemang Utara, Jakarta, Kamis, 4 Januari 2024. Banjir dengan ketinggian 20 - 90 cm yang melanda kawasan tersebut akibat meluapnya Kali Mampang usai hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Jakarta. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Selama sepekan terakhir, masyarakat perlu mewaspadai curah hujan yang akan turun di wilayah DKI Jakarta. Sebab, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memperkirakan dampak hujan lebat di ibu kota berada di potensi waspada.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut BMKG, curah hujan tinggi dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi. Ditambah lagi kawasan DKI Jakarta berada di wilayah perkotaan dengan minimnya daya resap tanah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BMKG pun menyampaikan peringatan dini dan meminta masyarakat untuk waspada potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang, terutama di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada malam hari. Masyarakat yang hendak keluar rumah diminta untuk waspada bencana, seperti banjir, pohon tumbang dan sejenisnya.

Selain di DKI Jakarta, BMKG mengimbau masyarakat di dua wilayah untuk siaga, artinya bencana hidrometeorologi atau dampak lebih lanjut dari hujan berisiko tinggi di wilayah tersebut. Dua wilayah itu adalah Jawa Barat dan Jawa Tengah. 

Akibat dinamika atmosfer

Perkembangan potensi cuaca yang terjadi pada hari ini hingga pertengahan Januari 2024 diidentifikasi akibat dinamika atmosfer yang memicu adanya potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah mulai muncul musim angin baratan atau Monsun Asia Musim Dingin.

Musim angin baratan itu mempengaruhi potensi peningkatan massa udara basah di sekitar wilayah Indonesia sehingga pertumbuhan awan hujan di periode Januari ini diprediksi cukup intens.

Lalu juga akibat dari aktivitas Madden Jullian Oscillation atau MJO yang kini mulai memasuki wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan. Kondisi serupa ini memicu peningkatan potensi hujan sedang hingga lebat di beberapa wilayah.

Alif Ilham Fajriadi

Bergabung dengan Tempo sejak November 2023. Lulusan UIN Imam Bonjol Padang ini tertarik pada isu perkotaan, lingkungan, dan kriminalitas. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus