Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TABRAKAN kapal mengilhami Ika Suwandi, Deny Suriyono, dan Yuda Apri membuat sistem rem andal kendaraan air itu. Ketiga mahasiswa Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya itu merancang tenaga penggerak yang memungkinkan kapal berhenti layaknya rem mobil.
Selama ini sistem rem kapal yang paling lazim adalah dengan mengendalikan baling-baling. Untuk melaju, kapal memanfaatkan daya dorong dari putaran baling-baling. Untuk berhenti, baling-baling diputar ke arah berlawanan. Menurut Ika Suwandi, sistem itu tak dapat menghentikan kapal tiba-tiba. Alhasil, perlu ancang-ancang cukup jauh sebelum berhenti di satu titik. "Poros baling-baling juga rawan retak dan patah," kata Ika.
Menurut dia, rem dengan sistem penggerak air tenaga jet atau water jet propulsion dapat mengurangi risiko tersebut. Rem ini ditaruh di bagian depan kapal, searah dengan baling-baling. Seperti di kapal cepat, prinsip kerja water jet propulsion adalah menyedot air lalu dikompresi dengan kekuatan tertentu dan disemprotkan.
Komponen rem ini terdiri atassistem pompa dan sistem saluran. Sistem pompa berfungsi mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga hidrolis. Sedangkan sistem saluran berfungsi mengarahkan laju aliran dari lingkungan ke pompa dan dari pompa kembali ke lingkungan. Penggerak utama pada sistem pompa bisa berupa mesin diesel, turbin gas, atau motor listrik.
Meski cukup sederhana, kata Ika, penempatan alat ini di bagian depan kapal bukanlah hal yang mudah. Sebab, perlu perhitungan detail dan matang untuk memastikan kapal tetap seimbang dan benar-benar berhenti ketika direm. Menurut Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Hasan Ikhwani, perlu tenaga dua kali lipat untuk menghentikan kapal. Misalnya, kapal yang bergerak dengan kecepatan 14 knot harus dihentikan dengan kekuatan rem 28 knot.
Para mahasiswa mengerjakan sistem rem ini dalam tiga bulan sejak Februari lalu. Rancangan telah dipresentasikan di PT Pelni, PT Dok Perkapalan, dan Pusat Desain Rekayasa Kapal Nasional. Untuk menyempurnakan sistem ini, ketiga mahasiswa sedang melengkapi rancangannya dengan sistem parkir kapal. Targetnya, kapal besar mampu parkir tanpa bantuan kapal tunda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo