Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Robot Patroli Polisi Cacat

8 Oktober 2012 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jeremy Robins bukan ilmuwan. Tapi idenya menciptakan robot untuk membantu polisi dan pensiunan perang ramai diperbincangkan. Dengan PatrolBot, robot yang dia gagas, tentara dan polisi Amerika Serikat yang pensiun dini akibat cacat atau terluka saat menjalankan tugas kelak bisa bekerja kembali.

Inovasi itu lahir gara-gara setiap tahun banyak tentara dan polisi di Amerika menganggur akibat terluka. Terinspirasi film Robocop, Robins, Komandan Pasukan Cadangan Angkatan Laut Amerika berpangkat letnan, lalu bertandang ke Universitas Internasional Florida (FIU).

Di sana ia mengajak sejumlah profesor—termasuk Direktur School of Computing and Information Sciences FIU Jong-Hoon Kim—untuk mewujudkan mimpinya. Dana awal penelitian dia rogoh dari kantong sendiri, nilainya US$ 20 ribu. Ia juga menggandeng Florida Institute for Human & Ma­chine Cognition. Institusi ini bersedia meminjamkan dua robot senilai US$ 50 ribu untuk mengembangkan PatrolBot, robot patroli yang diimpikan Robins.

Tim peneliti FIU lalu mengembangkan prototipe awal PatrolBot. Sedikit berbeda dengan Robocop, konsep robot ini tidak mencangkokkan tubuh manusia pada mesin. Robot ini menggunakan sistem telerobotics, sehingga bisa beroperasi melalui kendali jarak jauh. "Dengan memakai alat ini, mereka yang dinonaktifkan akibat cacat bisa bekerja lagi," ujar Robins, seperti dilansir situs resmi FIU, bulan lalu.

Berbeda dengan dua robot dari IHMC, Robins beserta tim FIU menyesuaikan fungsi robotnya dengan keperluan patroli. Kaki robot berbentuk roda agar lebih gesit dan bergerak cepat. Meski kaki berbentuk roda, robot mampu berdiri tegak karena dilengkapi sistem kontrol keseimbangan.

Dengan sistem telerobotics, polisi cacat yang bertugas sebagai operator robot bisa melihat, berbicara, dan berkomunikasi langsung dengan orang di hadapannya. Kegiatan itu bisa berjalan karena pada bagian kepala robot dipasang sensor, kamera, serta perangkat komunikasi. Walhasil, dengan menggunakan PatrolBot, para polisi cacat bisa menjalankan tugas sehari-hari, mulai patroli hingga menindak pelanggaran di tempat parkir.

Saat ini tim FIU terus mengembangkan prototipe PatrolBot sekaligus mencari solusi untuk menekan biaya produksi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus