Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Sang Superstar

Pesawat pemburu jarak jauh mig-29 mikoyan buatan uni soviet dipamerkan di farnbough international air show 88. pesawat itu mampu membawa peluru kendali lebih banyak. radarnya sangat ampuh.

17 September 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DIA sama sekali tidak molek. Di tengah kontes, penampilannya tcrasa sangat buruk. Warnanya abu-abu kusam, beberapa bagian tubuhnya peot dan saluran angin di bawah hidungnya kaku seperti bak sampah. Tapi dia, Mikoyan MiG-29, adalah superstar pada Farnborough 88. Ketika ia meluncur di tarmak dari hanggar ke arena display pada hari pembukaan, pengunjung dan wartawan foto berebutan mendekatinya. Inilah untuk pertama kalinya pesawat pemburu mutakhir tipe UB 29-Fulcrum bikinan Uni Soviet itu tampil dalam air show internasional. Tidak hanya untuk dipamerkan seperti pesawat Soviet lainnya, tapi juga untuk dijajakan. Tak mudah mendapatkan informasi tentang pesawat ini, walau Uni Soviet membuka chalet -- Aviazagranpotavka, atau Aviaexport -- untuk melakukan transaksi. Data teknis sang pemburu ini kabarnya cuma diberikan pada mereka yang sungguhsungguh berminat, dan hingga kini tak pernah dipublikasikan untuk umum. Namun, melihat bentuknya yang sangat mirip dengan pemburu F-15 C/E Eagle produksi McDonnell Douglas, MiG-29 ini tampaknya sebuah pesawat pemburu jarak jauh. Dirancang untuk formasi penyerbuan dan bukan untuk dog fight -- tempur jarak pendek. Dengan kelebihan MiG-29 mampu membawa peluru kendali lebih banyak. Apakah Uni Soviet sedang memperkuat jajaran penyerbuan udaranya? Kenneth R. Timmerman seorang spesialis masalah penerbangan Inggris, tidak yakin. Ia berpendapat, Uni Soviet mempunyai tujuan komersial. Setelah mempelajari hasil studi Departemen Pertahanan Amerika Serikat tentang MiG-29, Timmerman yakin Soviet ingin menjual pesawat itu sebanyak-banyaknya. "Tanpa menjual pemburu ini, mereka harus menanggung sendiri semua biaya pengembangan MiG," kata ahli itu. Dengan kata lain, Uni Soviet sangat mungkin sedang mencari dana untuk membiayai pembuatan pesawat pemburu yang lebih unggul. Uni Soviet, menurut Timmerman sudah membuat 500 Mig-29 untuk angkatan udaranya. Di Farnborough, harga MiG-29 dibtnnn, ditawarkan US$ 11 juta. Harga ini jauh di bawah pesawat sejenis yang memiliki kapasitas kurang lebih sama. Untuk perbandingan, harga pesawat pemburu CF-18 Hornet produksi McDonnell-Douglas di Farnborough ditawarkan US$ 27 juta. Data-data yang dipublikasikan SIPRI (Stockholm International Peace Research Institute), lembaga penelitian yang juga bergerak dalam perdagangan senjata, menunjukkan MiG-29 sudah lama dipasarkan. Tahun 1986 MiG-29 tampil di pangkalan udara militer Kuopio-Rissala, Finlandia. Sesudah itu, Finlandia secara resmi memutuskan membatalkan minatnya membeli pemburu F-16 A produksi General Dynamics. Finlandia, menurut SIPRI, kemudian menyatakan minatnya membeli MiG-29. Negara lain yang sudah menyatakan keinginan sama, Hungaria dan Jerman Timur. Pemburu bikinan Uni Soviet dengan mesin Tumansky R-33D yang dilengkapi sistem turbofan ini ternyata tak cuma mengundang minat. Sejumlah negara menurut SIPRI bahkan sudah membeli dan menandatangani kontrak pemesanan. Irak sudah membeli 48 pesawat. India juga membeli 48 dan memesan 110 pesawat. Angka pembelian Syria 48, sementara pesanannya 90. Yugoslavia sudah menerima 16 pesawat dan masih memesan 16 buah. Korea Utara sudah mendapat 12 pesawat dari total pesanan 48 buah. Keampuhan MiG-29 yang menonjol terletak pada dua radar yang dibawanya. Satu radar sudah bisa dipastikan prototipnya: AN/APG-65 bikinan Uni Soviet. Radar yang lain masih misterius. Menurut gunjingan di Farnborough, radar yang lain itu duplikat AN/AWG 9, yang cetak birunya dicuri -- mungkin juga dibeli -- dari Hughes Aircraft Co. Kedua radar itu berfungsi mencari target peluru kendali di daratan. Pelacakan ini dilakukan dengan bantuan stasiun-stasiun bumi yang mempunyai sistem komunikasi sangat canggih. Maka, teoretis, tak sebuah pun sasaran bakal luput. Jis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus