Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Satelit Hayabusa 2 Membongkar Rahasia Asteroid Ryugu

Asteroid Ryugu diperkirakan terbentuk dari asteroid yang lebih tua akibat bencana besar dan akumulasi dari evolusi tata surya.

26 Maret 2019 | 16.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi penjelajah dari Hayabusa 2, MINERVA-II 1A dan MINERVA-II 1B, di permukaan asteroid Ryugu. Kredit: JAXA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan antariksa Jepang, JAXA, sedang mengamati asteroid Ryugu dengan satelit Hayabusa 2. Setelah menempuh 321,8 juta km dari Bumi, satelit tersebut mampu mendarat di atas asteroid Ryugu dengan metode yang unik.

Baca: Wahana Jepang Hayabusa 2 Mendarat di Asteroid untuk Ambil Sampel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat ini, ada tiga publikasi yang memberitakan hasil studi yang diperoleh Hayabusa2. Temuan pertama menggambarkan permukaan Ryugu, yaitu “pori-pori besar dan luas pada kedua asteroid tersebut, bagaikan tumpukan puing”, menurut Sei-Ichiro Watanabe dari Universitas Nagoya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal itu berarti asteroid tersebut terdiri dari kumpulan batu kecil yang dipengaruhi gravitasi dengan tingkat kohesi rendah dan porositas tertentu.

Dengan kata lain, permukaan yang dinamakan Otohime diduga terlepas dari Ryugu akibat gaya tarik gravitasi yang besar. Secara keseluruhan, semua asteroid memiliki “putarannya” sendiri, yang pernah diamati pada Bennu. Ilmuwan juga menemukan mineral tertentu pada permukaan Ryugu, tapi tidak banyak.

“Setelah kami amati, kami mendapati temuan yang menarik,” Ujar Seiji Sugita, peneliti dari Tokyo University dan Institut Teknologi Chiba, dan co-author, pada Science News.

“Hal terpenting dalam penelitian ini adalah ditemukan atau tidak kandungan air padanya. Ryugu diyakini memiliki cadangan air. Namun, Ryugu lebih kering dari yang diperkirakan.”

Ilmuwan menganalisa lebih jauh dengan membandingkan kedua penelitian untuk memahami Ryugu. “Asteroid muda seperti Ryugu diperkirakan terbentuk dari asteroid yang lebih tua akibat bencana besar dan akumulasi dari evolusi tata surya," ilmuwan melaporkan pada Science News. “Sepertinya Ryugu terbentuk dari puing yang berasal dari asteroid yang besar.”

Kumpulan informasi ini, tidak hanya formasi dan komposisi asteroid Ryugu. Kumpulan informai seperti ini juga efektif untuk asteroid Bennu. “Temuan pada Bennu dan Ryugu menyingkap misteri alam semesta yang harus kita pelajari," Sugita menambahkan.

PANJI MOULANA | DIGITAL TRENDS | SCIENCE NEWS

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus