Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Batuan di permukaan Asteroid Ryugu, yang saat ini sedang dieksplorasi oleh wahana antariksa Jepang Hayabusa 2, memiliki kemiripan dengan meteorit yang jatuh ke Bumi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dugaan itu dikemukakan ilmuwan Jepang dan Eropa setelah menganalisis foto-foto yang baru diambil oleh Mascot, robot Hayabusa 2, dari permukaan asteroid pada Oktober 2018, laman Gizmodo melaporkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karena asteroid itu diduga mengandung material dari masa-masa awal tata surya kita, kesamaan asteroid yang bebas debu dengan bebatuan yang ditemukan di Bumi dapat memiliki implikasi besar untuk memahami masa lalu planet kita.
Beberapa batuan menyerupai meteorit chondrite berkarbon yang ditemukan di Bumi, demikian hasil penelitian tim dalam jurnal Science edisi Jumat, 23 Agustus 2019.
Kondroitit karbon adalah beberapa batuan tertua yang diketahui di tata surya, tetapi batuan yang jatuh ke Bumi berubah saat melewati atmosfer.
Namun para peneliti harus menunggu Hayabusa 2 kembali ke Bumi dengan membawa sampel batuan dari asteroid Ryugi untuk memastikan apakah jenisnya sama dengan meteor yang jatuh ke Bumi.
"Apa yang kita dapatkan dari gambar-gambar ini adalah mengetahui bagaimana batu dan material didistribusikan di permukaan asteroid ini, apa sejarah pelapukan benda-benda ini, dan konteks geologisnya," kata Rolf Jaumann dari Pusat Dirgantara Jerman kepada Gizmodo.
"Ini informasi pertama tentang bahan semacam ini di lingkungan aslinya."
Berita lain tentang hasil penelitian Asteroid Ryugu, bisa Anda ikuti di Tempo.co.
FUTURISM | SCIENCEALERT