Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Roket Delta IV Medium milik United Launch Alliance (ALU) akan berhenti beroperasi setelah lebih dari dua dekade membantu misi keamanan nasional Amerika.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Misi peluncuran satelit GPS-III Angkatan Udara AS yang sukses pada Kamis, 22 Agusuts 2019 dari Cape Canaveral Air Force Station Florida menjadi perjalanan terakhir roket tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini menjadi misi ke-29 roket milik ALU tersebut semenjak diluncurkan pada tahun 2002. ALU telah meluncurkan sebanyak 134 misi sejak tahun 2002, dengan total keberhasilan peluncuran sebesar 100 persen.
Roket berukuran medium ini akan membawa satelit kedua dari generasi terbaru Global Positioning System yang mendukung sistem navigasi pada permukaan Bumi dan juga di udara.
Menurut ULA, satelit baru yang dibawa Delta IV memiliki sistem akurasi yang lebih baik, tahan terhadap segala gangguan dan memberikan sinyal baru bagi pengguna sipil.
Semenjak tragedi Challanger pada tahun 1986, ULA menjadi perusahaan yang dipercaya pemerintah AS dalam menangani peluncuran misi keamanan nasional dengan menggunakan roket Delta IV dan Atlas V.
Peristiwa ledakan yang menewaskan 7 awak kabin tersebut membuat pemerintah AS mengubah kebijakan peluncuran roket. Militer tidak lagi menggunakan roket angkutan, dan kembali menggunakan roket sekali pakai dalam meluncurkan misi kepentingan negara.
“Kami memiliki 2 jadwal ketat pada bulan Juni dan September tahun depan. Lalu, kami juga mendapat 2 jadwal lain yang akan diluncurkan pada tahun 2022, dan 2023 sebagai puncak akhir,” ucap Garu Wentz, Wakil Presiden Program Pemerintah dan Komersialisasi ULA.
Meskipun Delta IV Medium akan segera pensiun, kerabat terdekatnya Delta IV Heavy akan tetap beroperasi hingga tahun 2023. Sama seperti Deltva IV Medium, Heavy tidak pernah mengalami kegagalan peluncuran sejak tahun 2004 beroperasi.
“Kami tetap melanjutkan peluncuran Delta IV hingga akhir tahun 2023 untuk muatan khusus yang memerlukan kelebihan benda ini, sehingga dapat memberikan keberhasilan bagi misi,” ujarnya.
Sebagai pengganti dari seluruh keluarga Delta IV, ULA telah menciptakan roket bernama Vulcan Centaur yang akan diluncurkan pada tahun 2021. Roket ini menjadi pesaing antara roket SpaceX dengan harga terjangkau, yang memiliki kemungkinan besar untuk dilirik oleh militer.
Vulcan akan menggunakan mesin BE-4 milik Blue Origin sebagai tanggapan kekhawatiran diplomatik Senat AS tentang penggunaan mesin RD-180 buatan Rusia untuk Atlas V. Sedangkan roket Delta IV Medium menggunakan sebuah propelan cair tahap utama yang dilengkapi dengan booster berbahan bakar padat yang lebih kecil.
SPACE | SPACE NEWS | CAECILIA EERSTA