Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Sorong - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan banyak orang yang belum mengerti dampak laut pada perubahan iklim.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Saat ini, katanya, masih banyak yang fokus pada perubahan iklim yang disebabkan oleh deforestasi hutan, yang tentunya adalah sebuah pernyataan yang benar. Menurut Susi, laut memiliki dampak yang jauh lebih besar pada perubahan iklim dibanding hutan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Kalau Anda berpikir hutan memiliki dampak besar pada perubahan iklim, bagaimana dengan laut? Mereka memiliki dampak lebih besar, mereka adalah bagian bumi lebih besar,” ujar Susi Pudjiastuti di perairan Sorong, Papua Barat, Sabtu 17 Maret 2018.
Melanjutkan penjelasannya, Susi Pudjiastuti menambahkan kalau laut adalah 71 persen dari bumi, dan 60 persen dari laut adalah laut lepas, di mana tidak ada yang memiliki kontrol pada bagian tersebut.
Kebanyakan perikanan ilegal dilakukan di laut lepas. Karena itu sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi mengakui masih kesulitan dalam mengatasi hal tersebut.
“Kebanyakan 99 persen dari perikanan ilegal dilakukan jauh dari pantai, jadi sulit untuk dilihat. Sekitar 10 ribu kapal asing yang tidak dapat terlihat, kecuali oleh beberapa orang pulau,” lanjutnya.
Perikanan ilegal merusak laut karena tidak diatur, dan biasanya menggunakan alat-alat yang dapat merusak terumbu karang dan kehidupan di bawah laut. Karena itu, isu ini harus diatasi segera sebelum semakin banyak yang merusak laut tanpa memikirkan dampaknya.
Simak artikel lainnya tentang Susi Pudjiastuti di kanal Tekno tempo.co