PENEMUAN ilmiah yang sederhana sering membawa terobosan yang menakjubkandalam teknologi. Satu di antaranya ialah pemakaian tekstil dalam teknik sipil, yakni teknik bangunan. Penemuan ini menjadi semakin penting, justru pada saat industri tekstil di Eropa mengalami kemunduran drastis. Tekstil biasa memang tidak mampu menahan proses pelapukan dan pemburukan oleh air zat kimia tanah, kuman, atau kutu, yang banyak dijumpai pada pelbagai bangunan sipil. Bahan karung goni, misalnya, memang dapat digunakan dalam pembuatan jalan raya, untuk mengukuhkan tembok pinggir jalan. Tetapi, bahan itu hanya kuat bertahan sampai tembok tadi ditumbuhi rumput. Berbeda dengan geotekstil, yang jauh lebih tahan (TEMPO, 3 Maret 1984). Dengan pola anyaman yang berbeda-beda, geotekstil yang terbuat dari plastik atau serat sintetis dapat dipakai sebagai penyangga atau untuk memperkuat tembok, dinding, dasar jalan, bahkan dasar saluran sungai. Pada sistem pembuangan air, geotekstil digunakan untuk memperlancar jalannya air. Sebaliknya, bahan polypropylene, yang kurang tahan terhadap sinar matahari, dimanfaatkan untuk saluran air di bawah tanah. Geotekstil berjasa dalam mencegah hanyut atau terkikisnya tanah, batu, pasir, atau kerikil dari tempat seharusnya bahan-bahan itu berada. Dengan demikian, pemakaian pasir, kerikil, dan batu dapat lebih dihemat. Di Inggris Selatan, di Pantai Wales, bermil-mil tembok laut ditutupi dengan geotekstil.Kini, proyek besar di muara Sungai Schelde di Negeri Belanda juga menggunakan geotekstil demi memperkukuh dan memperpanjang umur tembok laut itu.Beberapa lapisan serat yang dianyam, atau tidak dianyam, juga digunakan dalam pemasangan pancang-pancang raksasa. Perusahaan besar, seperti Amoco di Amerika Serikat, Courtlands dan Low Brothers di Inggris, membuat geotekstil yang berlapis-lapis seperti kasur. Benda itu berat sekali: sepotong bahan dengan lebar 1 meter bisa mencapai 40 ton. "Kasur" yang dapat diisi semen itu kini mulai banyak dipakai dalam teknik sipil untuk bangunan di pantai dan lepas pantai. Pada anjungan di lepas pantai Laut Utara, misalnya, tiang-tiang besar yang dibungkusi geotekstil bagaikan kaus nilon melapisi kaki wanita. Geotekstil sudah digunakan luas dalam pembangunan bendungan, jalan raya, bahkan didasar sungai dan anjungan minyak lepas pantai. Angka pemasarannya pun menggiurkan.Sementara penjualan tekstil tradisional hanya meningkat sekitar 1% sampai 2% setahun,penjualan bahan semacam geotekstil meningkat antara 15% dan 20% dalam periode yang sama. M.T. Zen
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini