MULAI tahun depan, istilah "saluran penuh" mungkin tak perlu lagi diri saukan oleh para calon pelanggan telepon. Itulah yang terbayang dalam upacara penyerahan sentral telepon digital (STD) pertama dari perusahaan Siemens kepada Dirut Perumtel, Ir. Willy Moenandir, Selasa pekan lalu. Berkapasitas 50 satuan sambungan (SS), STD ini bisa dikembangkan hingga 12.000 SS, tanpa banyak mengubah komponen, bahkan sama sekali tidak memperluas ruangan sentralnya. Kini, Indonesia baru memiliki 169 sentral telepon otomat dengan kapasitas 600.000 SS.Semuanya memakai sistem elektromekanik dan semielektronik. Padahal, selama Pelita IV akan dikembangkan 750.000 SS. "Sebagian besar di antaranya memakai STD," ujar Drs. Mizwar Muin, Kahumas Perumtel pusat di Bandung. September nanti, PT INTI, pembuat pesawat telepon di Indonesia, bekerja sama dngan Siemens akan merakit STD pertama untuk Cengkareng. Untuk itulah, STD yang baru saja diterima dari perusahaan pembuat alat elektronik Jerman Barat itu, ditempatkan di Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Perumtel di Bandung. "Agar dipelaja tenaga ahli Perumtel, sehingga mereka sia mengoperasikannya di masa depan," ka Mizwar. STD ditunjang tiga komponen utama: susunan lemari berisi kabel sambungan da tiap langganan (Line Trunk Groups), alat peroses permintaan hubungan (Coordinat Processor), dan alat penghubung kedua per bicara (Switching Network). Pada sentral telepon sistem analog, termasuk semielektrnik, peralatan terakhir tadi dikenal sebagai "pengontrol", bekerja terkomputerisasi, tapi dengan sqitching yang masih mekanik. Kelebihan STD, kata Mizwar, sangat banyak. Pemeliharaan dan pengoperasian murah. karena tidak menggunakan kompponen elektromekanik yang dapat aus dan membutuhkan penyetelan. Kemampuan menyalurkan lalu lintas juga baik. "Semua pelanggan bisa sekaligus bicara, tanpa menunggu." Juga gangguan derau dan bicara silang kecil sekali. Bahkan sistem ini dapat di integrasikan dengan berbagai informasi, termasuk gambar. Untuk mengintegrasikan STD dengan informasi berbentuk gambar, "Alat ini harus dilengkapi dengan integrated circuit digital network," tutur Ir. Nyoman Sukarada, Kepala Bagian Penyelenggaraan Teknik Il Pusdiklat Perumtel. Kemudian, pesawat pelanggan dilengkapi video-phone. Dengan begitu, orang yang berhubungan lewat telepon bisa saling melihat. Itu sebabnya, mungkin,STD merintis cakrawala baru di bidang pelayanan telekomunikasi masa depan. Misalnya, memperluas pelayanan komunikasi rumah tangga dan perkantoran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini