Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, JAKARTA - Teori arus balik adalah konsep yang menjelaskan tentang pengaruh timbal balik antara dua peradaban, di mana kaum pelajar Nusantara secara suka rela untuk pergi ke India dengan mempelajari budaya, agama, atau ide yang ia dapat selama belajar di India dan kemudian menyebarkan budayanya di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam konteks peradaban India di Indonesia, teori arus balik ini menggambarkan salah satu pengaruh budaya India bisa masuk ke Indonesia. Perkembangan ini terlihat dalam berbagai aspek, seperti sastra, seni, dan arsitektur, di mana elemen budaya Indonesia juga mempengaruhi kebudayaan di India.
Pengertian Teori Arus Balik
Menurut teori ini, beberapa pedagang, pelajar, atau tokoh penting dari Nusantara melakukan perjalanan ke India untuk mempelajari ajaran Hindu-Buddha. Setelah mereka mempelajari ajaran tersebut, mereka kembali ke Nusantara dan menyebarkan ajaran-ajaran tersebut ke masyarakat setempat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Proses ini menggambarkan adanya "arus balik" di mana kebudayaan Hindu-Buddha yang datang dari India justru disebarkan kembali ke Nusantara oleh orang-orang Nusantara sendiri setelah mereka mengadopsi dan memahami kebudayaan tersebut.
Kelebihan Teori Arus Balik
Salah satu bukti penting yang mendukung Teori Arus Balik adalah penemuan Prasasti Nalanda yang menggambarkan pembangunan sebuah wihara yang diperuntukkan bagi para pelajar dari Kerajaan Sriwijaya di India.
Dari penemuan prasasti ini, dapat disimpulkan bahwa pada masa kejayaan Sriwijaya, terdapat banyak pelajar asal Nusantara yang melakukan perjalanan jauh ke India untuk mendalami ajaran-ajaran agama Hindu-Buddha.
Mereka belajar langsung di pusat-pusat pendidikan seperti Nalanda dan membawa pengetahuan yang mereka peroleh kembali ke Nusantara. Hal ini menunjukkan adanya arus balik pengetahuan, di mana para pelajar yang berasal dari Nusantara belajar langsung di India dan kemudian menyebarkan ajaran tersebut setelah kembali ke tanah air mereka.
Kelemahan Teori Arus Balik
Kekurangan utama dari Teori Arus Balik terletak pada keterbatasannya dalam menjelaskan secara rinci proses penyebaran agama Hindu-Buddha di Indonesia, baik dari aspek sosial, politik, maupun ekonomi.
Teori ini hanya fokus pada dimensi keagamaan dan kebudayaan tanpa memperhitungkan bagaimana agama dan kebudayaan tersebut mempengaruhi struktur sosial, sistem politik, dan perkembangan ekonomi masyarakat Indonesia.
Selain itu, teori ini tidak dapat menjelaskan bagaimana pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Buddha berkembang dan berubah seiring waktu, melainkan hanya menggambarkan situasi awal ketika ajaran tersebut pertama kali masuk ke Indonesia.
Teori ini juga kurang memberikan penjelasan mengenai peran bangsa asing, khususnya India, dalam membantu atau bahkan menghambat penyebaran agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia, karena cenderung mengabaikan faktor eksternal yang turut mempengaruhi proses tersebut.
Alisha Faradina, berkontribusi dalam artikel ini.