Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Teropong malam buatan bandung

Lin-lipi memproduksi teropong bidik malam, mampu melihat benda di dalam kegelapan. alat ini memakai tabung "image intensifier" yang dapat melipatgandakan cahaya sampai ribuan kali. (ilt)

13 Maret 1982 | 00.00 WIB

Teropong malam buatan bandung
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
SEMUA lampu di dalam ruangan berukuran 5 x 7 meter itu dimatikan. Benar-benar gelap gulita. Hanya cahaya dari lubang sebesar lidi yang dibiarkan menerobos ruangan itu. Tapi lewat teropong yang sudah dipasang di situ orang dapat melihat benda-benda yang ada pada sasarannya dengan jelas dalam warna hijau muda. Ini terjadi di ruang laboratorium Lembaga Instrumentasi Nasional (LIN/ LIPI) di Jalan Sangkuriang, Bandung. Suatu produksi LIN/LIPI, Teropong Bidik Malam (Night Vision Device) ini mampu melihat benda di dalam kegelapan ukuran 10-1 sampai 10-4 LUX (suatu ukuran untuk mengukur tingkat kegelapan). Alat ini memakai Tabung Image Intensifier yang dapat melipatgandakan cahaya sampai puluhan ribu kali. Sebenarnya alat ini perkembangan dari teropong malam dengan sistem infra merah. Pada teropong malam yang menggunakan sinar infra merah, sasaran harus yang bisa mengeluarkan napas yang kemudian menjelma menjadi cahaya yang cukup terang hingga mata dapat dirangsang untuk melihatnya. Bagian alat ini dinamakan Converter. Yang tidak lagi dipakai pada teropong baru yang dikerjakan di LIN/LIPI. Menurut Mohamad Mamun, Kepala Divisi Kerjasama Teknik LIN/LIPI, Teropong Bidik Malam ini sudah dibuat oleh negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Belanda Tapi yang dibuat LIN/LIPI sudah disesuaikan dengan kebutuhan di Indonesia. Misalnya ukuran kecil, panjang 25 cm dan garis tengah 4 cm. Berat sekitar 1.600 gram. Penguatan cahaya antara 5.000 sampai 20.000 kali. Jadi, suatu benda bisa terlihat jelas lewat teropong itu di tempat gelap gulita asal saja ada sedikit cahaya, misalnya cahaya bintang yang berkedip, yang menyinari benda itu. Pantulan cahaya inilah yang diperkuat sampai ribuan kali lipat sehingga benda itu jelas terlihat. Teropong ini pun dilengkapi dengan cermin Katadioptrik yang memungkinkan benda besar bisa diperkecil sehingga keseluruhan benda itu bisa terlihat bentuknva (semacam wide angle dalam kamera). Drs. Sugiono, sarjana Fisika Murni ITB lulusan tahun 1980 yang bertugas mendisain lensa optik teropong itu. Cermin itu, katanya di pasaran harganya Rp 225.000. Lensa ini sudah bisa dibuat di bengkel LIN/LIPI dengan proses perhitungan komputer. Apabila cahaya masuk berlebihan, teropong ini akan mati sendiri. Di dalamnya ada Automatic Brightness Control (ABC) yang mengatur cahaya masuk secara otomatis. Keistimewaan produk LIN/LIPI ini, dibandingkan denan teropong bikinan luar negeri, ialah keluwesannya. Misalnya, pemakaian tabung Image Intensifier bisa dengan berbagai merk dari berbagai negara. Juga bisa ia menggunakan, misalnya, batu baterai merk ABC untuk radio transistor. Padahal Teropong Bidik Malam buatan luar negeri masih menggunakan baterai yang khusus dibuat untuk teropong itu. Menurut Achmad Harimawan BE, (29 tahun), yang mendisain Teropong Bidik Malam ini, risetnya dilakukan satu setengah tahun lalu. Setelah mengalami berbagai eksperimen, baru mulai April 1981 berhasil dibuat teropong itu. Alat ini akan membantu, untuk pemotretan di waktu malam, kegiatan SAR & Rescue, membantu kepolisian daIam membasmi kriminalitas, Maritim, penerbangan dan juga bisa dipakai untuk tujuan militer. Untuk senapan, misalnya, ia bisa disertai dengan bracket muunting, seperti untuk senjata M-16. Untuk senapan lain, bisa dipakai adaptor khusus yang memudahkan pembidikan pada sasaran. Tapi alat ini masih terhitung mahal. Satu buah harganya sekitar Rp 4-5 juta. Tapi masih jauh lebih murah, misalnya dibandingkan dengan yang buatan Phillips, harganya Rp 9 juta per unit. Juga LIN sudah berhasil membuat Simulator tembakan, suatu alat yang meniru (simulasi) gerakan peluru yang keluar dari suatu senjata. Dengan alat ini latihan menembak akan sangat aman, murah, tanpa peluru, tidak memerlukan tempat khusus, tidak mengganggu ligkungan sekeliling. Ia bisa dipakai untuk lebih dari 5 juta tembakan latihan. Simulasi ini memakai sinat laser dengan daya rendah, dan diperlengkapi dengan alat elektronik yang bisa menunjukkan secara digital, berapa tembakan yang kena. Juga diperlengkapi dengan lampu-lampu yang menunjukkan tembakan yang meleset dan ke arah mana melesetnya. Dengan simulator ini, latihan penembakan dari tank AMX 13 dan panser Saladin juga bisa asalkan memakai adaptor khusus yang, kata Mohamad Mamun "tidak sulit dibuat."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus