Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
VIRUS flu babi sejatinya sudah menjangkiti dan membunuh manusia sejak ratusan tahun silam. Di Cina pada 1918, misalnya, diperkirakan 10 juta hingga 100 juta orang meninggal akibat virus H1N1 ini. Virus yang disebut-sebut berasal dari Spanyol itu menyerang dan menular begitu cepat antarmanusia.
Saat virus itu mengganas, orang Cina ramai-ramai meminum sari atau rebusan akar dan daun pohon yang mereka sebut ”tinja setan”. Kandungan zat pada pohon yang hidup di daratan Iran, Afganistan, dan sebagian besar daratan Cina itu ternyata tak hanya ampuh menangkal virus. Tinja setan bahkan menyembuhkan mereka yang sudah tertular.
Tahun ini, virus H1N1 kembali menyerang sejumlah kota di dunia. Dua ilmuwan Cina tergerak meneliti lebih jauh kandungan zat tinja setan. Siapa tahu pohon itu terbukti secara ilmiah bisa menangkal flu.
Tinja setan adalah pohon purba yang dalam bahasa Latin dikenal dengan nama Ferula assafoetida. Fang-Rong Chang, profesor farmakognosi dari Kaohsiung Medical University, Taiwan, menguji keampuhan kandungan pohon itu dalam mengusir virus H1N1.
Bersama koleganya, Yang Chang Wu, ia menulis hasil penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Natural Product terbitan Asosiasi Ahli Kimia Amerika Serikat, bulan ini. Hasilnya, ”tinja setan ampuh melumpuhkan virus flu babi”.
Menurut Chang, kini ada kesempatan dan peluang industri farmasi mengembangkan temuan mereka. ”Temuan ini memberi harapan kepada dunia untuk menangkal flu (babi),” katanya.
Akar tinja setan merupakan akar tumbuhan perdu wangi. Ketika direbus, uapnya mengembuskan aroma bawang putih. Tak mengherankan, masyarakat Cina dan Afganistan memakai daun tumbuhan ini sebagai rempah-rempah untuk memasak sayuran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo