Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin, Senin 9 Januari 2023, terdiri dari beragam topik, dimulai dari pemutakhiran zona bahaya sumber Gempa Cianjur oleh BMKG. Disebutkan, pemutakhiran dilakukan menyesuaikan perkembangan kelengkapan data monitoring di lapangan, serta adanya dukungan data dari Instansi lain yang sifatnya menguatkan hasil analisis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kedua, fitur WhatsApp yang memungkinkan saling berkirim pesan dengan orang lain meski ketiadaan paket data. WhatsApp merilis fitur ini pada awal 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Terpopuler ketiga adalah peneliti Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan inovasi buah melon berukuran kecil seperti apel yang dinamai melon Hikapel. Kelahiran inovasi berawal dari keluhan para emak-emak perkumpulan sosialita di Yogyakarta dan Jakarta.
Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin, Senin 9 Januari 2023, selengkapnya,
1. BMKG Mutakhirkan Zona Bahaya Sumber Gempa Cianjur, Ini Rinciannya
Lewat keterangan dari BMKG Bandung telah disampaikan bahwa peta zonasi bahaya gempa Cianjur dari sesar atau patahan Cugenang telah rampung dibuat. Peta hasil pemutakhiran itu pun telah dserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Cianjur.
Peta zonasi bahaya gempa Cianjur dengan sumber sesar atau patahan Cugenang. Warna merah untuk Zona Terlarang, oranye untuk Zona Terbatas, dan kuning Zona Bersyarat. Bmkg.go.id
Terbaru, peta tersebut telah diunggah di laman resmi BMKG per 8 Januari 2023. Disebutkan, pemutakhiran dilakukan menyesuaikan perkembangan kelengkapan data monitoring di lapangan, serta adanya dukungan data dari Instansi lain yang sifatnya menguatkan hasil analisis dari BMKG.
Baca juga: Beda Temuan Patahan Gempa Cianjur dengan Peneliti BRIN dan ITB, BMKG Klaim Data Lebih Lengkap
2. Mengenal Fitur WhatsApp Proxy, Bisa Kirim Pesan Saat Data Internet Nol
3. Melon Hikapel, Melon Kecil Seukuran Apel Inovasi UGM
Peneliti Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan inovasi buah melon berukuran kecil seperti apel yang dinamai melon Hikapel. Budi Setiadi Daryono, inventor melon Hikapel, mengungkapkan kelahiran melon Hikapel berawal dari keluhan para emak-emak perkumpulan sosialita di Yogyakarta dan Jakarta.
Pada 2011, para emak-emak tersebut ditawari produk hasil risetnya yaitu Melodi Gama 1, 2, dan 3 serta melon GMB dan Tacapa yang dirakit dari tahun 2008-2010. Pada momen tersebut mereka mengeluhkan berat dan besarnya buah melon pada umumnya. Bahkan, besar dan berat melon ada yang menyerupai buah semangka. Kondisi itu menjadikan buah tidak praktis dibawa maupun dikonsumsi.
Peneliti Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan inovasi buah melon berukuran kecil seperti apel yang dinamai melon Hikapel. Doc: UGM
“Ribet katanya, selain itu juga tidak habis sekali makan karena besar sehingga harus disimpan di kulkas yang tentunya memakan tempat,”paparnya pada Senin, 9 Januari 2023 dilansir dari laman UGM.