Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ustad berlatar pendidikan dokter umum, Zaidul Akbar menyarankan selama puasa untuk menghentikan lima jenis asupan. Kelimanya tergolong jenis yang biasa dikonsumsi orang sehari-hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Lima yang perlu di-stop selama puasa, nasi, gula pasir, tepung dan susu serta turunannya, dan minyak goreng sawit,” katanya di Masjid Al Lathiif Bandung.
Dokter lulusan Universitas Diponegoro berusia 41 tahun itu mengungkap kedahsyatan puasa Ramadhan, Rabu, 1 Mei 2019. Beberapa jenis seperti minyak goreng sawit bisa diganti dengan minyak kelapa. Adapun nasi putih pilihan lainnya beras merah atau pecah kulit atau kentang.
Makan gorengan yang berunsur tepung dan minyak goreng sawit, kata dia membuat tubuh sulit mencerna. Dampak lain, bahan tepung bisa menyebabkan penyakit autoimun. “Bahayanya orang bisa harus minum steroid seumur hidup,” katanya.
Selama bulan puasa kata penulis buku Jurus Sehat Rasulullah itu, menjadi waktu terbaik untuk pembersihan tubuh. Kondisi lapar pada siang hari mendukung proses itu. Selain mengurangi kalori, tubuh memerlukan enzim, sayur dan buah, sambil menghentikan konsumsi lima jenis makanan tersebut yang disebutnya sebagai penyebab masalah kesehatan.
Enzim, kata Zaidul, berfungsi memperbaiki metabolisme tubuh hingga memakan sel kanker. Enzim dibentuk oleh asam amino. Buah dan sayuran menurutnya banyak mengandung asam amino. Beberapa contoh buah yang mengandung asam amino tinggi seperti kelapa muda yang dagingnya belum tebal, dan bonggol nanas.
Dia menyodorkan menu berbuka puasa dan sahur dengan tiga komposisi terbaik. “Porsinya 4/6 sayur dan buah, sepertiga biji-bijian, sisanya protein hewani atau nabati,” kata dia.