Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Ventilator Portabel di Ambulans

Universitas Indonesia membuat ventilator portabel untuk membantu pasien yang dalam perjalanan ke rumah sakit dengan ambulans. Memiliki dua model ventilasi yang bisa disesuaikan dengan kondisi pasien.

2 Mei 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ventilator Portabel di Ambulans/Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Tim UI membuat mesin bantu bernapas tipe ventilator transportasi untuk membantu penanganan pasien di tengah pandemi Covid-19.

  • Didesain untuk digunakan pasien yang sedang dalam perjalanan menggunakan ambulans.

  • Bisa beroperasi lebih dari empat jam menggunakan baterai litium.

TIM Universitas Indonesia mengembangkan alat bantu bernapas (ventilator) praktis dan hemat energi. Alat ini didesain untuk digunakan pasien di ambulans dalam perjalanan ke rumah sakit atau ketika pindah dari ruangan observasi ke kamar isolasi. “Model yang dibuat adalah ventilator noninvasif, tidak ada alat yang masuk ke tubuh pasien,” kata Ketua Tim Ventilator UI Basari pada Selasa, 28 April lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Alat berbasis sistem pneumatik itu dibuat untuk memenuhi kebutuhan ventilator dalam penanganan pasien di tengah pandemi akibat virus corona (Covid-19). Ventilator bernama Covent-20 itu merupakan hasil kolaborasi para peneliti dari Fakultas Teknik UI, Fakultas Kedokteran UI, Rumah Sakit Universitas Indonesia, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta, dan Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dekan Fakultas Kedokteran UI Ari Fahrial Syam mengatakan tim berfokus membuat alat bantu bernapas tipe ventilator transportasi yang bisa dipakai dalam kondisi darurat. Ketersediaan suku cadang lokal untuk ventilator tipe ini juga lebih banyak. Selain itu, para pasien dalam pengawasan (PDP) dan pasien positif Covid-19 yang mengalami gagal napas membutuhkan ventilator transport untuk perjalanan ke rumah sakit. “Mode ventilasi dapat diatur,” ujar Ari Fahrial Syam. 

Convent-20/Tempo

Menurut Dekan Fakultas Teknik UI Hendri D.S. Budiono, biaya pembuatan Covent-20 lebih rendah dibanding tipe ventilator transport komersial yang tersedia saat ini. Energi untuk Covent-20 dipasok dari baterai litium-ion. “Menggunakan filter bakteri sehingga aman digunakan untuk PDP ataupun pasien positif Covid-19,” katanya.

Kebutuhan ventilator Indonesia selama ini dipenuhi dari impor. Ada sekitar 70 distributor yang memasok 231 jenis ventilator impor. Pandemi Covid-19 yang melanda dunia membuat permintaan ventilator meningkat dan stok yang bisa diimpor menjadi terbatas. Basari mengatakan belum ada ventilator produksi Indonesia yang dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. “Riset dan kerja sama dengan mitra lokal bisa membantu produksi ventilator lokal,” ucap Basari.

Basari mengatakan Covent-20 akan menjalani uji coba klinis di Indonesian Medical Education and Research Institute, yang berafiliasi dengan Fakultas Kedokteran UI di Salemba, Jakarta. Alat ini sebelumnya menjalani pengujian selama lebih dari sepekan di Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Tim UI, menurut Basari, telah bertemu dengan tiga produsen, dua di antaranya perusahaan milik negara, untuk membahas kerja sama produksi. Tiap perusahaan itu memiliki kapasitas produksi hingga 200 unit ventilator per bulan. “Permohonan paten sudah diajukan lewat UI, termasuk desain industri yang nanti diberikan lisensinya kepada produsen,” katanya. 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus