Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Wanita Suku Knasaimos Andalkan Sagu Jadi Sumber Penghasilan

Kebanyakan wanita suku Knasaimos mengelola sagu untuk dijual, dan hasilnya untuk membiayai anak-anak sekolah.

16 Maret 2018 | 11.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Sira - Wanita memiliki peran yang cukup besar di Suku Knasaimos, Kecamatan Seremuk, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat, dalam upaya untuk melindungi hutan di wilayah adat mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hutan di Papua sudah mulai terancam, terutama dari perusahaan besar yang ingin membuat perkebunan Kelapa Sawit. Masyarakat Knasaimos sudah cukup lama menolak kelapa sawit di hutan mereka.

Kampung Manggroholo dan Sira di Knasaimos juga sudah mendapatkan izin pengelolaan hutan desa. Wanita juga memiliki peran yang cukup besar untuk isu perlindungan hutan ini.

Bendahara Koperasi Kena Mandiri, Diana Wagarefe, menceritakan mengenai peran wanita di Kampung Sira. Perlindungan hutan juga menjadi suatu hal yang sangat penting untuk para wanita di Kampung Sira, terutama karena semua sumber penghasilan mereka dari hutan. “Ibu-ibu dan perempuan berharap agar hutan bisa dilindungi, karena hasil dari hutan adalah hal-hal yang kita bawa ke pasar,” tutur Diana, di Desa Sira, Papua Barat, Rabu 14 Maret 2018.

Salah satunya adalah sagu, sumber penghasilan terbesar mereka. Wanita di Kampung Sira bertanggung jawab akan proses pengolahan sagu ke berbagai macam makanan. Dari proses meremas yang mencampur sagu dengan air, para wanita lalu meletakkan santan ke tempat yang sudah disediakan, namanya Goti.

Sagu dikeringkan dan saat dicampur dengan tepung, sagu bisa dibuat menjadi kue, mi, dan menjadi keripik. Semua proses tersebut dilakukan oleh para wanita, dan mereka juga yang membawa makanan-makanan tersebut ke pasar. Karena para ibu membawa hasil sagu ke pasar, mereka bisa mendapatkan penghasilan sendiri.

Kebanyakan ibu-ibu biasanya kelola sagu untuk dijual, dan hasilnya itu untuk anak-anak sekolah. Hasilnya untuk anak bisa dipakai untuk tunjangan sekolahnya,” jelas Diana. Banyak anak-anak mereka yang telah menduduki kuliah, SMA, dan SMP. Karena itu, hasil hutan biasanya bisa dikirim untuk anak-anak bayar sekolah satu semester.

Simak artikel lainnya tentang suku Knasaimos di tempo.co.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus