Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan (Korsel) baru-baru ini dihebohkan oleh kasus keracunan akibat kimchi—makanan berupa sayur hasil fermentasi—yang terkontaminasi norovirus. Dikutip dari Times Entertainment, warga di Kota Namwon mengkonsumsi kimchi yang pengolahannya diduga tidak sesuai prosedur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 5 Juli lalu, kimchi yang biasanya aman untuk dikonsumsi tiba-tiba menyebabkan keracunan massal. Kimchi yang mengandung Norovirus ini sempat didistribusikan ke 24 sekolah di Korea Selatan untuk menjadi santapan bersama. Penegak hukum setempat awalnya mendapat 996 laporan. Hingga saat ini sudah ada 1.024 kasus serupa yang tercatat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Epidemiolog dari Griffith University di Australia, Dicky Budiman, mengatakan kimchi yang terkontaminasi virus menyebabkan efek dehidrasi dan gastroenteritis parah. Gastroenteritis merupakan gangguan saluran pencernaan akut yang menimbulkan diare, muntah, dan mual. Kontaminasi itu ditengarai akibat proses produksi yang tidak bersih.
"Virus (Norovirus) sangat menular dan dapat menyebar melalui makanan, air, serta permukaan yang memiliki kontak langsung dengan pasien terinfeksi," kata Dicky keterangan tertulis, Rabu, 10 Juli 2024.
Lantaran bisa menempel lama di makanan, Dicky tidak menampik adanya risiko penyebaran virus norovirus melalui produk ekspor. Kimchi, kuliner khas Negeri Gingseng yang sempat terkontaminasi virus juga sering dikonsumsi orang Indonesia, imbas tren viralnya di media sosial setahun terakhir.
"Makanan lain pun bisa terkontaminasi norovirus. Jika warga Indonesia tidak bersih ketika mengolah makanan, maka bisa terinfeksi juga," ujar Dicky. Dia mengimbuhkan, norovirus sering menempel ke makanan tidak dimasak, juga ke sayuran atau buah yang kotor.
Gejala keracunan akibat infeksi Norovirus tergolong singkat. Para penderita umumnya hanya membutuhkan rata-rata lima hari untuk pulih, tergantung kemampuan tubuh dalam merespons virus. Jika sudah telanjur terjangkit, kata Dicky, penderitanya harus banyak meminum air putih dan vitamin.
"Secara umum sebenarnya efeknya tidak berat, tapi dampak penularan norovirus sangat tinggi dan harus diwaspadai,” tutur dia.
Pilihan Editor: Walhi Khawatir UU Konservasi Terbaru Memicu Konflik Lahan