Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Walaupun terus dilanda konflik, Palestina tetap melahirkan pesepak bola yang bermain di luar negeri, termasuk Indonesia. Sejumlah pemain asal Palestina tercatat pernah dan sedang bermain di Indonesia. Siapa saja mereka?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Mohammed Rashid (Persib-Bali United)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mohammed Rashid adalah pemain kelahiran Ramallah, Palestina, pada 3 Juli 1995. Karier profesionalnya dimulai pada 2017 dengan bergabung ke klub Palestina, Hilal Al-Quds. Setahun berselang, dia sempat pindah ke Al-Bireh sebelum akhirnya kembali pada 2019.
Bersama Hilal Al-Quds, Rashid sempat bermain dua kali di ajang AFC Cup selama 90 menit pada laga melawan Al-Ahed dan Al-Jaish SC. Dalam dua pertandingan tersebut, Hilal Al-Quds menderita kekalahan 2-1 dan 0-1.
Setelah menghabiskan empat tahun di Palestina, Rashid pindah ke Arab Saudi untuk bergabung dengan Al-Jeel pada 2020 sebelum akhirnya berpindah ke Persib Bandung pada 2021.
Saat membela tim Maung Bandung, ia berhasil mencetak 6 gol dan memberikan 3 assist dalam 27 penampilannya. Kini pemain timnas Palestina tersebut kembali lagi ke Indonesia dan bermain untuk klub Bali United FC.
2. Mahmoud Eid (Persebaya)
Pemain Palestina berdarah Swedia ini pernah membela Persebaya Surabaya pada 2020. Mahmoud Eid lahir di Swedia pada 26 Juni 1993. Dikutip dari One Football, Persebaya mendatangkan Mahmoud Eid pada awal 2020 dari tim Swedia, Kalmar FF, dengan status bebas transfer.
Saat ia pertama kali bergabung, dia langsung mencuri perhatian dengan membantu Persebaya menjuarai Piala Gubernur Jatim 2020. Pada ajang pramusim itu, Mahmoud Eid mampu mencetak 2 gol, termasuk salah satu golnya tercipta ke gawang Persija di partai final.
Kepiawaian Mahmoud berlanjut di Liga 1 2020, ia berhasil menorehkan 2 gol dan 1 assist. Namun, liga terpaksa berhenti karena pandemi Covid-19. Mahmoud kemudian meninggalkan Persebaya dan bermain di Thailand.
Sejak berlabuh ke Thailand, Mahmoud Eid tampil menawan bersama Nongbua FC dan Bangkok United. Di Nongbua FC, Mahmoud Eid hanya bertahan selama enam bulan. Tapi ia mampu menciptakan 3 gol dan 4 assist dari 15 pertandingan.
Catatan itu membuatnya dipinang Bangkok United per Juli 2022. Setelah bergabung dengan tim elit, Mahmoud Eid menunjukkan penampilan yang gemilang dengan mencetak 11 gol dan memberikan 4 assist dalam 28 pertandingan.
Berkat kontribusinya tersebut, Mahmoud Eid berhasil membantu Bangkok United meraih posisi runner-up dan berhak untuk berkompetisi dalam Liga Champions Asia 2023/2024. Kini, Mahmoud Eid menjalani musim keduanya bersama Bangkok United.
3. Jonathan Cantillana (PSIS dan PSS)
Jonathan Cantillana pernah memperkuat PSIS Semarang dan PSS Sleman. Sama seperti Mahmoud, ia tidak lahir di Palestina. Jonathan lahir dan besar di Chile, tetapi memilih untuk berpindah kewarganegaraan dan membela timnas Palestina.
Jonathan memulai karier profesionalnya di klub Chile, San Antonio. Dua tahun berselang, ia berlabuh ke klub palestina Ahli Al-Khaleel. Jonathan hobi berpindah-pindah klub.
Selama rentang tiga tahun, ia memperkuat Kuala Lumpur FC, Enppi SC, dan Hilal Al-Quds. Pada 2019, Jonathan berlabuh ke PSIS Semarang sebelum akhirnya pindah ke PSS Sleman pada 2023. Di liga Indonesia, Jonathan Cantillana telah mencatatkan 15 gol dan 6 asis dalam 68 pertandingan.
RANDY FAUZI FEBRIANSYAH
Pilihan Editor: 3 Pesepak Bola yang Ditindak Klubnya karena Mendukung Palestina