TEMPO.CO, Jakarta - Pertandingan
Liga Inggris antara Liverpool vs Manchester United menjadi pilihan alumnus program beasiswa Chevening untuk ditonton bersama-sama, pada Sabtu malam, 14 Oktober 2017. Kegemaran akan sepak bola dinilai merupakan salah satu kesamaan identitas antara budaya Indonesia dan Inggris.
Ramon Yudistiro Sevilla, salah satu alumnus Chevening angkatan 2011,mengungkapkan minat masyarakat Indonesia terhadap Liga Inggris sangat besar. Bahkan, banyak di antara para penerima beasiswa Indonesia di Inggris berorientasi pada klub bola sebelum memilih lokasi kuliah.
Ramon adalah salah satu di antaranya. "Dulu saya pilih kuliah di Durham salah satunya ya karena hanya berjarak 10 menit ke Newcastle. Saya pendukung Newcastle United dan itu jadi tambahan semangat bagi saya," kata Ramon yang saat ini bekerja di Kedutaan Besar Inggris.
Suasana nontong bareng laga Liverpool vs Manchester United yang diikuti alumni dari program beasiswa Chevening di Plaza Senayan, Jakarta, 14 Oktober 2017. Tempo/Egi Adyatama. Perwakilan dari Kedubes Inggris, Robert Campbell-Davis, juga ikut hadir dalam nobar yang digelar di Plaza Senayan itu. Sambil menikmati Tacos, ia menjelaskan bahwa semangat terhadap sepak bola telah menjalar di mana-mana, termasuk Indonesia.
"Kalau saya mewawancara dan mem-briefing (penerima beasiswa), salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan adalah bagaimana saya bisa dapat tiket nonton (Liga Inggris)," kata Robert.
Ia mengatakan sedikit banyak, hal ini membuat Inggris semakin populer di Indonesia. Meski banyak yang belum pernah ke tanah Britania, namun daerah-daerah lokal di sana telah dikenal orang Indonesia.
Hal tersebut karena klub sepak bola Inggris sudah mendunia. Mulai dari Arsenal dan Tottenham Hotspur di London Utara, Leicester City di Leicester, hingga Sheffield United dan Sheffield Wednesday di Sheffield familiar di telinga orang Indonesia.
Robert mengatakan budaya nobar juga kerap dilakukan di Inggris. Bedanya nobar di sana lebih banyak dilakukan di pub dekat stadion. Meski begitu, ia mengatakan antusiasme menonton yang dibawa sama besarnya antara Indonesia dengan Inggris.
Suasana nontong bareng laga Liverpool vs Manchester United yang diikuti alumni dari program beasiswa Chevening di Plaza Senayan, Jakarta, 14 Oktober 2017. Tempo/Egi Adyatama.
Lebih jauh, Robert mengatakan Indonesia bisa banyak belajar dari Inggris soal manajemen sepak bolanya. Ia pun mengatakan Kedubes Inggris akan mencoba membuka pintu lebar-lebar bagi klub Inggris yang ingin berkunjung ke Indonesia.
"Ke depannya, saya pikir sangat mungkin klub-klub Inggris akan datang ke sini. Pasarnya di sini besar sekali dan masyarakat pasti tertarik," kata Robert.
Nobar itu sendiri diadakan oleh alumnus program beasiswa Chevening, yang didukung oleh Kedubes Inggris. Laga Liverpool vs Manchester United dipilih karena kedua klub memiliki basis massa yang besar di antara para alumnus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini