Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sepakbola

Asian Games 2018: Diananda Choirunisa Tekuni Panahan Karena Ibu

Diananda Choirunisa kini menjadi salah satu atlet panahan yang diandalkan Indonesia untuk dapat meraih medali dalam Asian Games 2018.

18 Februari 2018 | 06.43 WIB

Atlet panahan Indonesia Riau Ega Agata (kanan) membidik sasaran disaksikan Diananda Choirunisa saat bertanding melawan tim Taiwan Chia-Mao Peng dan Chun-Heng Wei dalam final recurve tim campuran pada ajang 18th Asian Games Invitation Tournament di Lapangan Panahan Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (14/2). ANTARA/Hafidz Mubarak
Perbesar
Atlet panahan Indonesia Riau Ega Agata (kanan) membidik sasaran disaksikan Diananda Choirunisa saat bertanding melawan tim Taiwan Chia-Mao Peng dan Chun-Heng Wei dalam final recurve tim campuran pada ajang 18th Asian Games Invitation Tournament di Lapangan Panahan Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (14/2). ANTARA/Hafidz Mubarak

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Diananda Choirunisa kini menjadi salah satu atlet panahan yang diandalkan Indonesia untuk dapat meraih medali dalam Asian Games 2018, yang akan berlangsung Agustus mendatang. Pemanah yang tahun ini bakal genap berusia 21 tahun itu diandalkan karena sudah mengantongi beragam prestasi di ajang internasional, termasuk dua medali emas SEA Games di Malaysia pada tahun lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Atlet yang kerap dipanggil dengan sapaan Nisa itu pun mengaku sudah menekuni olahraga panahan sejak kelas dua SD. "Karena mama kan juga atlet panahan," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ibunda Nisa, Ratih Widyanti, merupakan mantan atlet panahan asal Jawa Timur yang berhasil meyakinkan Nisa untuk dapat menekuni olahraga panahan. Sejak saat itu, kata Nisa, dirinya mulai berlatih memanah di Lapangan Panahan KONI, Surabaya. "Sampai sekarang masih latihan di situ," ujarnya.

Sebelum jago dalam hal memanah, Nisa juga sempat menekuni olahraga silat. "Kalau dulu, waktu masih kecil, seringnya ikut papa latihan silat," ujarnya. Bukan tanpa sebab, di samping merupakan putri dari srikandi panahan, Nisa juga merupakan putri dari Zainuddin, pesilat asal Jawa Timur.

Namun kini, kata Nisa, dirinya telah fokus untuk menekuni olahraga panahan. Setelah lebih dari 13 tahun menekuni olahraga itu, Nisa mengaku belum pernah merasakan kejenuhan.

Di samping untuk kesenangan, ia merasa panahan juga bisa melatihnya untuk menjadi pribadi yang lebih fokus, termasuk saat menjalani peran sebagai mahasiswi jurusan psikologi di Universitas Airlangga, Surabaya.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus