Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Diananda Choirunisa kini menjadi salah satu atlet panahan yang diandalkan Indonesia untuk dapat meraih medali dalam Asian Games 2018, yang akan berlangsung Agustus mendatang. Pemanah yang tahun ini bakal genap berusia 21 tahun itu diandalkan karena sudah mengantongi beragam prestasi di ajang internasional, termasuk dua medali emas SEA Games di Malaysia pada tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Atlet yang kerap dipanggil dengan sapaan Nisa itu pun mengaku sudah menekuni olahraga panahan sejak kelas dua SD. "Karena mama kan juga atlet panahan," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ibunda Nisa, Ratih Widyanti, merupakan mantan atlet panahan asal Jawa Timur yang berhasil meyakinkan Nisa untuk dapat menekuni olahraga panahan. Sejak saat itu, kata Nisa, dirinya mulai berlatih memanah di Lapangan Panahan KONI, Surabaya. "Sampai sekarang masih latihan di situ," ujarnya.
Sebelum jago dalam hal memanah, Nisa juga sempat menekuni olahraga silat. "Kalau dulu, waktu masih kecil, seringnya ikut papa latihan silat," ujarnya. Bukan tanpa sebab, di samping merupakan putri dari srikandi panahan, Nisa juga merupakan putri dari Zainuddin, pesilat asal Jawa Timur.
Namun kini, kata Nisa, dirinya telah fokus untuk menekuni olahraga panahan. Setelah lebih dari 13 tahun menekuni olahraga itu, Nisa mengaku belum pernah merasakan kejenuhan.
Di samping untuk kesenangan, ia merasa panahan juga bisa melatihnya untuk menjadi pribadi yang lebih fokus, termasuk saat menjalani peran sebagai mahasiswi jurusan psikologi di Universitas Airlangga, Surabaya.