Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sepakbola

Final Liga Champions: Carlo Ancelotti Sebut Motivasi Real Madrid seperti 2014

Carlo Ancelotti sebelumnya pernah merasakan pertandingan final Liga Champions 2013-2014 bersama Real Madrid dan akhirnya menang.

28 Mei 2022 | 05.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Real Madrid akan menghadapi Liverpool dalam final Liga Champions di Stadion Stade de France, Paris, Prancis, Minggu dinihari WIB, 29 Mei 2022. Los Blancos akan meraih trofi Piala Eropa ke-14 jika mampu mengalahkan The Reds dalam duel ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagi Carlo Ancelotti, ini pengalaman keduanya tampil di final Kejuaraan Eropa bersama Real Madrid. Sebelumnya, ia membawa tim ini memenangkan Liga Champions ke-10 pada 2014, di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Carlo Ancelotti sendiri juga telah tiga kali memenangi kejuaraan ini. Dia dua kali membawa AC Milan menjadi juara Liga Champions (2002-2003 dan 2006-2007). Ini juga menjadi pertandingan final kelimanya di ajang tersebut dan peluang meraih trofi keempat sebagai pelatih.

Sebagai pemain, Ancelotti menyabet gelar juara Liga Champions sebanyak dua kali bersama AC Milan (1988-1989 dan 1989-1990). Ketika itu, namanya masih Piala Champions.

Berbicara mengenai kondisi tim asuhannya menjelang final di Paris akhir pekan ini, Ancelotti meyakini para pemain veteran lebih santai. Diketahui sebagian pemain yang kini memperkuat Real Madrid telah beberapa kali tampil di final kejuaraan bergengsi ini.

"Saya pikir motivasinya sama dengan Lisbon, tetapi ada sedikit ketegangan prapertandingan kali ini," ujarnya.

"Ketegangan mungkin datang kemudian dan tidak apa-apa."

"Rasanya alami untuk kembali dan mencapai final, ini sangat penting bagi klub."

"Kami memiliki musim yang sangat sangat bagus dan kami merasa tenang."

"Para pemain mengelola pertandingan semacam ini dengan sangat baik dan saya pikir para pemain veteran dapat membantu pemain muda."

"Saya senang berada di sini dan mempersiapkan pertandingan ini."

Pelatih Italia itu merefleksikan final Liga Champions sebelumnya sebagai pelatih. Dia juga menunjukkan bahwa satu-satunya kekalahan yang dia alami ketika dia merasa timnya memainkan sepak bola terbaik mereka.

"Saya ingat semua final sebelumnya, sulit untuk percaya bahwa di mana kami bermain terbaik (AC Milan vs Liverpool pada 2005) adalah satu-satunya kekalahan saya," katanya.

"Saya jelas tidak akan memberi tahu pemain untuk bermain buruk untuk memiliki peluang menang yang lebih baik, tetapi apa pun bisa terjadi."

"Dengan bermain bagus, Anda memiliki peluang menang yang lebih baik, tetapi Anda tidak bisa mengendalikan segalanya dalam sepak bola."

Kali ini, Ancelotti memiliki harapan lebih besar dengan kondisi skuadnya yang bugar. Hal ini berbeda dengan keadaa Real Madrid pada saat menghadapi final Liga Champions 2013-2014.

"Kami memiliki beberapa masalah cedera pada 2014 dan masih menang, jadi bagus untuk tidak memiliki masalah cedera kali ini," kata Ancelotti.

Berbeda dengan Real Madrid, Liverpool memiliki pemain yang tidak 100 persen, seperti Fabinho dan Thiago Alcantara. Namun, menjelang pertandingan final Liga Champions, pelatih Jurgen Klopp mengungkapkan bahwa kedua pemainnya itu berpeluang main di final.

MARCA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus