Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menyambut kompetisi Liga 1 2023-2024, Bhayangkara FC mengubah namanya menjadi Bhayangkara Presisi Indonesia FC.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Klub yang berada di bawah naungan Kepolisian Republik Indonesia atau Polri mengikuti kompetisi Liga 1 ini telah mengganti nama sebanyak tiga kali. Pada saat klub ini berdiri pada 8 September 2016, tim ini bernama Bhayangkara Surabaya, lalu berubah menjadi Bhayangkara Solo FC, dan terakhir menggunakan Bhayangkara FC sebagai nama klub.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kini, Bhayangkara FC kembali berubah nama menjadi Bhayangkara Presisi Indonesia FC. COO klub tersebut, Sumardji membeberkan alasan perubahan nama klub yang bermarkas di Stadion Wibawa Mukti ini. Menurutnya, perubahan nama tersebut mewakili semangat Polri dan memperluas jangkauan suporter.
“Kata Presisi dalam nama klub menjadi representasi semangat Polri dan kata Indonesia ditujukan untuk memperluas basis suporter,” ujar Sumardji.
Kemunculan Bhayangkara FC tidak terlepas dari sejarah konflik internal di tubuh Persebaya FC yang kala itu menyebabkan dualisme kepengurusan antara Wishnu Wardhana dengan Persebaya Surabaya dan Saleh Ismail Mukadar dengan Persebaya 1927.
Masalah tersebut kemudian membuat Persebaya Surabaya mengubah nama menjadi Persebaya MMIB, dan diakuisisi oleh Polri dengan mengubah namanya menjadi Bhayangkara Surabaya United yang kini dikenal dengan nama Bhayangkara Presisi Indonesia FC.