Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, JAKARTA - Sepak bola Thailand tengah diguncang isu pengaturan skor. Terkait kasus ini, 12 orang diselidiki kepolisian, termasuk pemain, wasit, dan direktur klub. Informasi ini disampaikan salah satu petinggi Asosiasi Sepakbola Thailand (FAT).
Ke-12 orang itu ditangkap, kemudian dibebaskan dengan jaminan setelah penyelidikan selama satu tahun. Setidaknya, ada empat pertandingan Liga Thailand yang ditengarai dicemari praktik pengaturan skor.
FAT merilis hasil penyelidikan setelah Liga Thailand selesai. Empat pemain dari Siam Navy FC, termasuk kapten, penyerang, dan kiper, sedang diselidiki. Selain itu, pemain dari klub yang dibela pemain naturalisasi Indonesia, Victor Igbonefo, yaitu Nakhon Ratchasima FC.
Pihak berwenang mengendus adanya pengaturan skor setelah terjadi beberapa gol pada menit akhir yang melibatkan tim Nakhon Ratchasima FC. Kedua tim tersebut menyelesaikan kompetisi di papan bawah klasemen Liga Thailand, tapi tidak terdegradasi.
Seorang wasit, hakim garis, direktur juga dianggap berperan mengatur terdegradasinya Sisaket FC. Mereka dituding melakukan pengaturan pertandingan dengan didalangi empat investor Thailand yang memiliki hubungan di luar negeri.
Bayaran yang didapat pemain atau pejabat yang terlibat dalam pengaturan skor itu berkisar US$ 27 ribu (sekitar Rp 365 juta). "Ini adalah kasus bersejarah. Kami percaya bahwa kelompok ini masih ada dan cukup besar karena sudah beroperasi sejak lama,” ujar Kepala Polisi Royal Thai Chakthip Chainjinda.
Sepak bola Thailand pernah terkenal dengan pengaturan skor terkait dengan perjudian antara pemilik klub besar dan sindikat judi luar negeri. Namun beberapa tahun terakhir liga mereka sudah berjalan lebih profesional.
STRAITS TIMES | NAWIR ARSYAD AKBAR
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini