Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan investasi olahraga Dynasty Equity telah membeli saham minoritas di klub Liga Premier, Liverpool. Hal tersebut diungkapkan oleh bos Fenway Sports Group (FSG), pemilik klub Liga Inggris itu, pada Kamis, 28 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rincian keuangan jual-beli saham The Reds tidak diungkapkan tetapi media Inggris melaporkan saham minoritas tersebut dijual dengan harga antara US$ 100 juta dan US$ 200 juta atau antara Rp 1,54 triliun dan Rp 3,09 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti disebutkan dalam situs web perusahaan, Dynasty Equity adalah perusahaan investasi olahraga global berbasis di New York, Amerika Serikat, yang berfokus pada akuisisi kepentingan minoritas dalam waralaba olahraga serta aset dan hak terkait lainnya.
FSG menyatakan investasi tersebut terutama akan digunakan untuk membayar utang akibat pandemi Covid-19, biaya stadion untuk meningkatkan kapasitas Anfield, biaya pembangunan pusat pelatihan baru, pembelian kembali tempat latihan lama di Melwood, dan transfer pemain di musim panas.
“Komitmen jangka panjang kami terhadap Liverpool tetap kuat seperti sebelumnya,” kata Presiden FSG Mike Gordon dalam sebuah pernyataan.
“Kami selalu mengatakan bahwa, jika ada mitra investasi yang tepat untuk Liverpool, maka kami akan mengejar peluang tersebut untuk membantu memastikan ketahanan finansial jangka panjang klub dan pertumbuhan di masa depan.”
“Kami berharap dapat membangun hubungan jangka panjang dengan Dynasty untuk lebih memperkuat posisi keuangan klub dan mempertahankan ambisi kami untuk terus meraih kesuksesan di dalam dan di luar lapangan.”
Liverpool telah menghabiskan sekitar 200 juta pound atau Rp 3,78 triliun untuk merekrut pemain tahun ini. Mereka mendatangkan Cody Gakpo pada Januari lalu sebelum merekrut Alexis Mac Allister, Dominik Szoboszlai, dan Wataru Endo di musim panas.
ESPN