Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta- Federasi Sepakbola Argentina, AFA, menyampaikan permintaan maaf kepada publik sehubungan dengan konten buku panduan Piala Dunia 2018 mereka yang berisi tips kencan dengan gadis Rusia. Dalam konferensi pers yang digelar di Buenos Aires, Rabu, 16 Mei 2018, Alejandro Tarraborelli, Kepala Departemen Edukasi AFA, menjelaskan bahwa konten kontroversial tersebut tidak sengaja masuk dalam buku panduan yang sudah terlanjur dicetak.
AFA juga menyatakan bahwa kondisi tersebut terjadi karena kesalahan guru yang ditunjuk untuk memberikan materi yang diperlukan dalam buku tersebut. Hal itu tidak mewakili etika nilai yang dijunjung oleh organisasi mereka.
Bocornya konten ini ditengah publik terjadi saat AFA mengadakan pelatihan bertema “Bahasa dan Budaya Rusia” bersama guru bahasa Rusia, Eduardo Pennisi, di markas AFA, Buenos Aires, Selasa lalu.
Dalam pelatihan tersebut para peserta yang terdiri dari ofisial Piala Dunia, pemain, pelatih serta jurnalis mendapat buku panduan, yang dalam salah satu halamannya membahas, “Apa yang harus dilakukan agar punya kesempatan berkencan dengan gadis Rusia”. Salah seorang peserta Nacho Catullo, mengunggah foto halaman sensitif dalam buku panduan tersebut ke laman media sosial twitter miliknya.
Dalam buku itu juga ditemukan tips-tips kencan dengan gadis Rusia lainnya dalam buku panduan tersebut seperti: "Wanita Rusia suka pria yang mengambil inisiatif, bila kamu tidak percaya diri maka latihlah dirimu untuk bisa bicara dengan wanita.” Kalimat lainnya berbunyi, "Pastikan dirimu bersih, wangi dan berpakaian rapi. Kesan pertama sangat penting bagi mereka. Jadi perhatikan betul penampilanmu.”
Tips lain yang diberikan adalah seorang pria harus selektif dalam memilih gadis yang dikencaninya. “Normalnya, wanita Rusia peduli terhadap beberapa hal yang penting namun anda akan menemukan diantara mereka ada yang hanya melihat materi, ketampanan dan lain-lainnya. Namun jangan khawatir karena tidak semua cocok dengan anda. Ada banyak gadis-gadis cantik di Rusia, pilihlah dengan selektif,” bunyi tips tersebut.
Setelah Catullo mengunggah foto bagian buku tersebut petugas AFA langsung menarik buku panduan yang sudah diberikan ke peserta dan menggantinya dengan versi tanpa halaman yang dianggap kurang beretika ini.
Ketika dikonfirmasi surat kabar Argentina, Clarin, Eduardo Pennisi mengatakan bahwa AFA telah menyetujui materi modul yang diberikannya dan tidak ada masalah sedikitpun saat itu. Pennisi menambahkan bahwa dirinya membuat konten yang diambil dari salah satu blog ini karena dianggap menarik dan bisa diterapkan juga oleh gadis Argentina yang ingin mengenal lebih dekat pemuda Rusia.
Kasus buku panduan kontroversial ini membuat malu Argentina yang sekarang ini berusaha memimpin gerakan menentang kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia. Aktivis hak-hak perempuan bahkan ikut melontarkan kritik yang tajam ketika kasus ini menjadi viral di media sosial, Selasa lalu.
AP|ESPN|ABC|LATIMES|WASHINGTONPOST|BBC|ZIKRIL HAKIM BADRI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini