Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Datang ke Qatar dengan target lolos dari fase grup, pelatih Jepang, Hajime Moriyasu, mengundang cemooh. Bukan apa-apa, tim Samurai Biru menghuni "grup neraka" dalam Piala Dunia 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Grup E itu, bercokol Jerman, juara dunia empat kali; Spanyol, kampiun Piala Dunia 2010; serta Kosta Rika, wakil Amerika Tengah yang selalu menyulitkan negara-negara besar di Piala Dunia 2014 dan 2018. Jepang? Mereka memang menjadi langganan wakil Asia dalam pesta sepak bola terbesar sejagat itu. Namun langkah Jepang tak pernah jauh: mentok di babak 16 besar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip data The Opta Predictions, Jepang hanya punya 25,4 persen peluang lolos dari fase grup. Bandingkan dengan Spanyol yang memiliki peluang 50,5 persen dan Jerman 40,8 persen. Adapun Kosta Rika disebut hanya punya peluang 9,8 persen.
Maka, sebelum Piala Dunia 2022 bergulir, mungkin hanya Hajime Moriyasu dan anak-anak asuhannya yang punya keyakinan bahwa Jepang bisa lolos dari fase grup. Moriyasu bahkan menargetkan timnya mencapai babak perempat final, prestasi yang belum pernah dirasakan Negeri Matahari Terbit sejak pertama kali ikut Piala Dunia pada 1998.
Kemarin, keyakinan itu terbukti. Jepang tampil sebagai juara grup neraka setelah mengalahkan Spanyol 2-1. Mereka berhasil keluar dari tekanan Spanyol yang unggul lebih dulu pada babak pertama dan mencetak dua gol di babak kedua.
Pelatih Jepang, Hajime Moriyasu, bersama pemain setelah mengalahkan Spanyol di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Qatar, 1 Desember 2022. REUTERS/Peter Cziborra
Pelatih Jepang itu menilai Spanyol sebagai salah satu tim terbaik dunia. "Kami tahu bahwa pertandingan ini akan sangat sulit dan memang begitu," kata Moriyasu.
Pelatih berusia 54 tahun itu memberikan masukan kepada pasukannya saat sesi latihan. "Kami memutuskan akan bertahan dan mencoba mengandalkan serangan balik," ujar Moriyasu. "Itu adalah strategi kami."
Ini adalah kedua kalinya Maya Yoshida cs membalikkan keadaan. Dalam pertandingan pertama, mereka juga tertinggal 0-1 dari Jerman, sebelum membalas dengan dua gol. Kemenangan atas Jerman ini menjadi kejutan kedua dalam Piala Dunia 2022 setelah kekalahan Argentina dari Arab Saudi.
Namun, pada putaran kedua Grup E, Jepang keok 0-1 oleh Kosta Rika. Kekalahan ini menyulut kecaman untuk Moriyasu. Dia dianggap menyia-nyiakan keuntungan hasil kemenangan atas Jerman. Moriyasu mengevaluasi pertandingan tersebut dan memastikan pasukan Samurai Biru tak mengulanginya.
Hasilnya adalah tiga poin penuh yang dipetik dari Spanyol sekaligus menjadi pemuncak Grup E. Lengkap sudah status mereka sebagai penakluk para raksasa. Hajime Moriyasu mengatakan kemenangan 2-1 atas Spanyol merupakan momen yang membanggakan bukan hanya bagi Jepang, tapi juga untuk sepak bola Asia. "Banyak hal yang bisa kita pelajari. Asia bisa menang di panggung dunia, Jepang bisa menang di panggung dunia. Saya pikir semua orang di Asia akan merasakan kebahagiaan kami," ujarnya.
Bagi Moriyasu, kemenangan itu memicu kenangan "Tragedi Doha 1993", momen kelam bagi publik sepak bola Jepang saat mereka kehilangan kesempatan perdana tampil di Piala Dunia akibat gol penyeimbang dari Irak dalam kualifikasi Piala Dunia 1994. Moriyasu menjadi anggota timnas Jepang saat itu.
Menjelang akhir pertandingan melawan Spanyol, pikiran Moriyasu melayang ke pertandingannya melawan Irak pada 1993 tersebut. Sebab, jika Spanyol menyamakan kedudukan, yang lolos dari Grup E adalah Spanyol dan Jerman—yang menang 4-2 atas Kosta Rika pada saat yang sama. Namun bayangannya sontak buyar saat melihat anak-anak asuhannya bermain agresif dan merebut bola dari pemain Spanyol.
Hajime Moriyasu
Menurut Moriyasu, pemain Jepang tak lagi memikirkan luka lama tersebut. "Mereka bermain di era baru sepak bola Jepang," kata Moriyasu. Era baru ini antara lain ditandai dengan bertebarannya pemain Samurai Biru di Eropa, kiblat sepak bola dunia. Para pencetak gol Jepang dalam Piala Dunia 2022 merupakan bintang Bundesliga Jerman, yaitu Ritsu Doan (SC Freiburg), Takuma Asano (VFL Bochum), dan Ao Tanaka (Fortuna Dusseldorf). Adapun 17 pemain lainnya berlaga di Inggris, Spanyol, dan sejumlah negara lain.
Jepang akan menghadapi Kroasia, runner up Grup F, di babak 16 besar. Sama seperti sebelum-sebelumnya, mereka tak diunggulkan di hadapan finalis Piala Dunia 2018 tersebut. Bagi Moriyasu, status underdog bisa kembali menjadi keuntungan mereka untuk meraih mimpi mencapai babak perempat final.
REUTERS | THE ANALYST | DAFFA SIDQI (MAGANG)
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo