Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ruud van Nistelrooy mengaku kecewa meninggalkan Manchester United setelah masa sukses sebagai pelatih sementara berakhir. Namun, pelatih asal Belanda itu mengerti alasan manajer baru Ruben Amorim ingin membawa asistennya sendiri ke klub tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Van Nistelrooy, yang ditunjuk menjadi manajer Leicester City pada akhir November lalu, tidak terkalahkan dalam empat pertandingannya sebagai pelatih United menyusul pemecatan Erik ten Hag. Sebelumnya, ia menjabat sebagai asisten pelatih Ten Hag.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya kecewa, ya, sangat kecewa, dan sakit hati karena harus pergi. Satu-satunya pekerjaan yang akan saya ambil sebagai asisten adalah di Manchester United karena ikatan yang saya miliki dengan orang-orang di klub dan para penggemar. Namun pada akhirnya saya dapat menerima karena saya juga memahami manajer yang baru,” ujar dia dikutip dari Reuters.
"Saya berbicara dengan Ruben Amorim tentang hal itu, percakapan itu penuh rasa syukur, antarpribadi, antarmanajer, dan itu sangat membantu saya untuk terus maju dan langsung memulai pembicaraan dengan kemungkinan-kemungkinan baru yang mengangkat semangat saya,” ucap Van Nistelrooy.
Van Nistelrooy mencetak 150 gol dalam lima tahun kesuksesan di Manchester United sebelum pindah ke Real Madrid. Tetapi, mantan penyerang Timnas Belanda itu mengatakan bahwa ia memiliki kualitas untuk membantu Leicester City, yang berada di posisi ke-16 klasemen Liga Inggris, terhindar dari degradasi.
"Orang-orang melihat Real Madrid, Manchester United, tetapi tiga musim pertama saya sebagai seorang profesional adalah di sepak bola Belanda bersama FC Den Bosch, jadi saya tahu bagaimana rasanya berjuang," ucap Nistelrooy.
Suasana Positif setelah Kedatangan Ruud Van Nistelrooy
Leicester akan menjamu West Ham United di Liga Primer pada Selasa malam. Ruud van Nistelrooy bisa membawa suasana positif ke Leicester City. Ia ingin memastikan bahwa para pemain bisa tetap berada di liga utama Inggris.
Van Nistelrooy menggantikan Steve Cooper ketikaklub yang berada di posisi ke-16 tersebut hanya unggul satu poin di atas zona degradasi setelah tiga kekalahan liga berturut-turut. "Saya mengadakan pertemuan dengan para pemain dan itu adalah hal pertama yang harus dibahas. Situasi yang kami hadapi, tantangan yang kami hadapi, dan apa yang diperlukan untuk keluar dari situasi itu,” ujar dia.
"Dalam dua hari sulit untuk membuat banyak perubahan, tetapi kami telah mulai membuat perubahan dalam gaya permainan, sesi latihan, struktur, sedikit demi sedikit mulai membangun fondasi tim yang sangat termotivasi yang dapat bersaing di liga ini,” ucap Van Nistelrooy.
Leicester City akan menghadapi serangkaian pertandingan berat pada bulan Desember 2024. Termasuk pertandingan melawan Brighton & Hove Albion, Newcastle United, Liverpool, dan Manchester City.
Ruud van Nistelrooy menjadi pelatih Leicester City. (twitter/@LCFC).
Pilihan Editor: Statistik 5 Penyerang Timnas Indonesia Menjelang Piala AFF 2024