Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Denny Caknan merasa tidak terbebani disebut sebagai penerus Didi Kempot. Menurut Denny, ia dan Didi Kempot memiliki minat yang sama khususnya dalam menyanyikan lagu berbahasa Jawa.
"Enggak beban, jadi kita emang di Jawa insyaallah kedepan kita buat lagu Jawa. Kalau kita dibilang nerusin, saya dan teman-teman saya di belakang insyaallah semangat," kata Denny di kanal YouTube Melaney Ricardo pada Senin, 3 Agustus 2020.
Sebelum lagu Kartonyono Medhot Janji viral dan ditonton hingga 150 juta kali, Denny pernah mencoba peruntungannya dengan membawakan lagu berbahasa Indonesia. Namun peminatnya sedikit alias tidak laku di pasaran. "Delapan kali, dari tujuh lagu pop, lalu lagu Kartoyono. Selang tiga bulan lagu itu viral," kata Denny.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Denny Caknan, penyanyi lagu Jawa yang disebut penerus Didi Kempot. Foto: IG @denny_caknan
Kartonyono diambil dari nama Tugu Gading Kartonyono, ikon Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. "Karena di situ ada perbaikan habisnya sampai Rp 3 miliar. Kita ngopinya di sekitar situ, kenapa enggak diekspos sekalian tugunya," kata Denny.
Berkat kesuksesan lagu tersebut, Denny bisa melunasi utang orang tuanya dan juga membeli empat unit mobil serta membangun sebuah rumah. Sebelum terjun ke dunia tarik suara, Denny sempat bekerja di Dinas Lingkungan Hidup sebagai penanam tanaman dengan gaji honorer. Akhirnya pekerjaan lamanya itu ditinggalkan setelah lagu Kartonyono Medhot Janji berhasil diterima masyarakat.
Pria 26 tahun asal Ngawi itu mengaku sebenarnya ia tidak bercita-cita ingin menjadi seorang artis yang bisa dikenal banyak orang. "Enggak (pengen jadi artis), kalau lagu laku itu harapannya oke lah lagu laku, tapi kalau kita jadi penyanyi kelihatannya gak deh. Tapi ternyata Allah berkata lain kita jadi penyanyi," kata Denny.
MARVELA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini