Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teroka

91 Tahun Film King Kong, Kera Raksasa yang Hidup Dalam Sinema Sampai Sekarang

King Kong menjadi salah satu film fenomenal di seluruh dunia sejak tayang perdana pada 1993. Bagaimana awal penayangan film ini?

2 Maret 2024 | 08.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dikutip On This Day, karakter King Kong awalnya dikembangkan oleh Merian C. Cooper. Ia mendapatkan inspirasi dari buku-buku fauna Afrika sejak kecil. Namun, langkah Cooper membuat film tentang King Kong tidak berjalan lancar. Ide Cooper beberapa kali ditolak para eksekutif studio film. Bahkan, ia sempat hampir putus asa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lalu, pada suatu waktu, Cooper terkesan dengan efek stop-motion yang digunakan pada beberapa film. Akhirnya, ia meminta Edgar Wallace untuk membuat skenario berdasarkan idenya. Beberapa model karakter King Kong pun mulai dibuat. Karakter tersebut dibuat dengan karet busa, lateks, dan bulu kelinci. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pembuatan film King Kong perdana pada 1933 menggabungkan live-action dengan stop-motion. Beberapa pertarungan dalam film dilakukan dengan stop-motion yang menggunakan model untuk diubah posisinya setelah setiap melakukan gerakan berbeda. Saat sedang emosi, ada enam pria di dalam King Kong yang menjalankan 85 motornya. Selain itu, sebagian besar pertarungan yang dilakukan King Kong difoto dalam miniatur.

Mengacu Time, saat awal, pembuatan film King Kong tidak menggunakan Computer Generated Imagery (CGI). Meskipun tanpa menggunakan CGI yang menghasilkan kesan kaku, tetapi beberapa kritikus film lain menyatakan King Kong berhasil meraih kesuksesan gemilang. Pada empat hari pertama penayangannya, King Kong meraup $90.000 atau setara dengan Rp1,4 miliar. 

King Kong diciptakan oleh Cooper tidak sepenuhnya dibuat dengan memperbesar miniatur. King Kong memiliki tinggi 50 kaki, lebar 36 kaki di area dada, serta panjang 10 inci dan lebar 6,5 kaki pada wajah. King Kong juga memiliki hidung karet dan mata kaca sebesar bola tenis. 

Selain efek khusus dan proses pengerjaan, alur cerita film ini juga berhasil menarik emosi penonton, mulai dari tertawa sampai tegang. Berdasarkan Britannica, film ini mengisahkan tentang sutradara Carl Denham (Robert Armstrong) memimpin kru film ke pulau Pasifik terpencil yang belum dipetakan untuk mencari kera raksasa atau King Kong. Setelah penduduk pulau itu meninggalkan Ann Darrow (Fay Wray) ke Kong, Denham dan krunya mengejar binatang itu melalui hutan yang dipenuhi dinosaurus. 

Setelah pengejaran tersebut, Denham dan kru film berhasil menangkap Kong dan membawanya ke New York sebagai atraksi pertunjukan sampingan. Namun, acara tersebut berakhir menjadi bencana. Akibatnya, Denham dan Ann harus memikirkan cara untuk menyelamatkan kehancuran kota dari King Kong.

Setelah penayangan perdana pada 2 Maret 1993 di New York City, King Kong sukses menarik banyak penggemar. Bahkan, penayangan film ini sangat laku sampai 7 April 1993. Sampai sekarang, kera besar ini telah menjadi pokok budaya pop dalam segala hal mulai dari kartun hingga kampanye iklan. Tidak hanya itu, film King Kong juga hadir dalam setiap generasi. 

RACHEL FARAHDIBA R  | RISMA DAMAYANTI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus