Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Bawa Kapal Arka Kinari ke Jakarta, Grey Filastine dan Nova Ruth Usung Pesan Lingkungan ke Ancol

Grey Filastine dan Nova Ruth beserta kapalnya, Arka Kinari tampil di Taman Impian Jaya Ancol pada Ahad malam 3 Juli 2022.

5 Juli 2022 | 22.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Filastine dan Nova menampilkan pertunjukan dari atas Kapal Arka Kinari di Taman Impian Jaya Ancol pada Minggu 3 Juni 2022. Pada pertunjukan itu mereka mengampanyekan kepedulian tentang lingkungan dan perubahan iklim. Tempo/Hamdan C Ismail

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -  Grey Filastine dan Nova Ruth beserta kapalnya Arka Kinari tampil di Taman Impian Jaya Ancol pada Ahad malam, 3 Juli 2022. Dalam aksinya mereka memainkan 13 lagu selama 1,5 jam. Mereka bermain di atas kapal dengan visual yang ditembakkan ke layar kapal. Pada pertunjukannya mereka menampilkan art performance yang menghibur para penonton yang menonton dari Dermaga.

Pasangan seniman ini menampilkan pertunjukan di atas kapal layar bermesin yang dibuat di Rostock, Jerman Timur pada 1947. Kapal yang dibeli dari Belanda itu pun telah menyusuri samudera dari Belanda, Prancis, Portugal, Spanyol, Maroko, Trinidad-Tobago, Kolombia, Panama, Meksiko, Hawaii, Guam, dan akhirnya tampil di Indonesia.

Kapal tersebut sampai di Indonesia pada 2020 lalu. Mereka lalu menyusuri Papua, Banda Neira, Sulawesi, sempat tinggal lama di Bali, hingga sekarang menyusuri Pulau Jawa. Bersama project Jalur Rempah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mereka tampil dengan memberikan suguhan pertunjukan dan pesan akan menjaga lingkungan dan perubahan iklim. Sebelum bermain di Jakarta, Filastine dan Nova tampil di Pantai Sendang Biru Malang pada 10 Juni 2022, Pacitan (17 Juni 2022), dan di Pulau Pramuka (28 Juni 2022).

Nova dan suaminya Grey Filastine telah bekerjasama selama sepuluh tahun dalam bermusik. Mereka juga telah menjalani rangkaian tur dunia pada setiap tahunnya. Perjalanam bertahun-tahun dengan menggunakan pesawat tersebut mereka anggap sebagai dosa iklim yang harus mereka tebus. Mereka pun menebusnya dengan membeli kapal, memutuskan untuk tinggal di atas kapal, hingga tampil di atas kapal.

"Atas dosa dan keinginan untuk menyelamatkan lingkungan, kami lalu membuat rencana yang membutuhkan pengumpulan daya seperti skill, sumber daya dan tentunya dana demi menyelaraskan pesan dan metode," kata Nova, saat ditemui di sela-sela penampilan bersama istrinya itu. "Setelah ini bersiap segera untuk hidup di dalam karya sesuai dengan prinsip kami, jer basuki mawa béya.

Arka Kinari adalah sebuah pertunjukan multimedia yang dipanggungkan di atas kapal layar. Mereka menggunakan musik sebagai suara perubahan iklim dan visualnya mengajak para penonton untuk mengimajinasikan kembali kehidupan setelah energi fosil telah habis.

"Kenyataannya, bumi berubah teralu cepat melebihi fiksi dalam naskah. Alasan romantis melaut bagi kita, biasanya karena ada panggilan darah dari leluhur. Ini seperti memenuhi panggilan nenek moyang yang pada kasus saya adalah seorang pelaut," kata putri musisi, Totok Tewel ini.

Nova juga menjelaskan untuk alasan ekologinya adalah mengembalikan semangat berlayar. "Masa depan yang terancam kehabisan minyak bumi hanya bisa diatasi dengan mempelajari ajaran leluhur kita. Alasan praktisnya, untuk meraih area Nusantara yang sulit
dijangkau, maka hanya lautlah yang bisa menghubungkan kita ke sana," kata Nova.

Menurut Nova, saat ini kita sudah terlalu lama memunggungi laut. Tidak tahu apa sebetulnya kontribusi laut terhadap bumi dan takut dengan apa yang niskala. "Pengertian tentang keseimbangan gunung dan alam sudah jarang diperhitungkan. Setiap centi peta Indonesia lalu menjadi cerita-cerita konflik lahan, namun jarang diketahui. Layaknya wayang, kami ingin ikut meniti metodenya, sebab kami juga percaya bahwa, ceritalah yang dapat merubah pola pikir," kata Nova.

Saat ini, Nova bersama Filastine terus bermusik sembari menjadi pelaut. Begitulah kehidupan yang dilakukan Filastine dan Nova sehari-hari bersama relawan kru kapal yang total berjumlah tujuh orang. Kru kapal Arka Kinari pun berganti-ganti orang lintas negara dan sistem kerjanya bersifat sukarela.

Sejak membeli kapal dari Belanda pada 2019, Arka Kinari telah menjadi bagian dari perjuangan lingkungan Filastine dan Nova melalui musik ke mancanegara. Kapal tersebut bergerak dengan tenaga angin dan mengambil listrik memanfaatkan tenaga surya.

Nama Arka Kinari diambil dari bahasa latin Arka, yang artinya kapal besar, dan Kinari atau dalam mitologi Hindu menyerupai burung setengah manusia di kayangan yang tugasnya bermusik dan menjaga pohon kehidupan. Bersama kapal klasik berukuran 18 meter itu, musisi Grey Filastine dan Nova Ruth telah meluncurkan banyak album dan tur yang diakui secara umum dan di dunia serta tampil di sejumlah festival seperti Sónar (ES), Downtown Cairo Arts (EG), Decibel (US), Les Vieilles Charrues (FR, Foreign Affairs (DE) dan Mona Foma (AU).

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus