Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Bukan Hanya PJ Morton, Java Jazz 2022 Siapkan Kejutan Lain yang Masih Disimpan

Untuk gelaran Java Jazz 2022, panitia sudah menyiapkan sepuluh panggung indoor dan outdoor. yang bisa ditonton dengan cara duduk atau berdiri.

21 April 2022 | 23.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Java Jazz Festival. Foto: Java Jazz Festival.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Java Jazz 2022 yang akan kembali menyapa Indonesia pada 27-29 Mei 2022 di JIExpo, akan menghadirkan bintang kelas dunia, PJ Morton. Musisi Amerika pemenang Grammy Awards ini dijadwalkan tampil pada Sabtu, 28 Mei 2022. Tiket untuk melihat PJ Morton yang masuk kategori Special Show dibanderol Rp 450 ribu. Adapun Daily Pass dijual dengan Rp 850 ribu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Special Show akan ada tambahan lagi, satu di hari Jumat dan dua di hari Minggu. Yang dua ini masih kami simpan, nanti diumumkan," kata Direktur Utama Java Festival Production (JFP), Dewi Gontha, yang menggelar event Java Jazz ini pada Rabu, 20 April 2022. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dewi menuturkan, pilihan salah satu show jatuh pada PJ Morton bukan suatu kebetulan. Ia mengaku sudah dua tahun gelaran Java Jazz mendekatinya. "Ini tahun ketiga dan berhasil. Jadi very excited."

Dewi mengaku terharu akhirnya bisa menggelar lagi salah satu festival musik jazz terbesar di dunia ini setelah terakhir pada 2020 akibat pandemi. "Makanya temanya blooming season, industri musik bergerak lagi, makanya kita menggunakan daun-daun itu untuk menandakan musik kembali hidup," katanya. 

Untuk gelaran Java Jazz 2022, panitia sudah menyiapkan sepuluh panggung indoor dan outdoor. Pemerintah, kata Dewi, sudah mengizinkan penonton duduk atau berdiri. Penyelenggara pun menggelar event ini dengan benar-benar mengikuti standar protokol kesehatan.

PJ Morton dan Kaleb J berkolaborasi di lagu Please Don’t Walk Away. Dok. Sahid Permana

Penonton yang boleh menonton harus sudah melakukan dua vaksin primer dan booster. “Anak-anak minimal sudah dua kali vaksin primer karena kewajiban booster kan di atas 18 tahun. Dan mohon maaf sekali, anak-anak di bawah 12 tahun tidak boleh menonton karena mereka baru sekali vaksin,” katanya.

Pilihan kepada artis-artis baru, kata Dewi, sesuai perubahan pasar yang dituju sejak 2018. “Java Jazz sudah digelar 17 kali, makanya tahun 2018, kita mencoba pasarnya lebih muda, itu membuat kita mengubah pilihan artisnya juga,” ucapnya.

Ia berharap, gelaran 17th International Java Jazz yang menjadi festival internasional pertama digelar di Jakarta sejak pandemi ini bisa merangsang festival dan konser musik lain di Indonesia agar lebih bergairah. Tahun ini, Dewi bersyukur, gelaran Java Jazz tidak hanya didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seperti yang sudah-sudah. Mereka mendapatkan amunisi dengan tambahan dukungan dari Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Satgas Covid, dan Kementerian Dalam Negeri.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus