Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Festival musik Java Jazz 2022 menghasilkan sampah sebanyak 6,3 ton. Sampah yang terkumpul selama tiga hari acara berlangsung antara lain botol plastik, kardus, kaleng, hingga sampah organik. Untuk sampah plastik, angka ini turun enam persen dibanding tahun lalu. Sampah-sampah itu akan diolah menjadi barang baru (upcycle) atau didaur ulang (recycle).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengumpulan dan pengelolaan sampah dalam BNI Java Jazz Festival 2022 itu adalah hasil kolaborasi antara Blibli bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Greeners, dan PT Sinar Sosro melalui inisiatif "Blibli Cinta Bumi". Dalam acara tersebut, Blibli berkontribusi 12 persen dari total sampah, terdiri atas 50 kilogram sampah botol plastik dan 128 kilogram sampah kardus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Blibli mengucapkan terima kasih kepada para penonton Java Jazz 2022 yang mendukung gerakan mengurangi dan mengelola sampah ini," kata Lisa Widodo, Chief Operation Officer Blibli dalam keterangan tertulis, Sabtu, 11 Juni 2022. "Kami mengajak masyarakat terus menjaga lingkungan dan menjalankan gaya hidup eco-friendly secara berkelanjutan."
Langkah yang paling sederhana, menurut dia, misalkan memilah sampah di rumah dan di mana pun berada. "Ini adalah langkah kecil yang bisa kita lakukan untuk hasil yang besar dalam menjaga satu Bumi kita sepenuh hati," ujar Lisa.
Blibli Cinta Bumi. Dok. Blibli
Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan, timbunan sampah nasional pada 2021 mencapai 68,5 juta ton. Sebagian besar sampah tersebut tertimbun di Tempat Pemrosesan Akhir atau TPA karena upaya pemilahan dan pengelolaan sampah yang masih sangat terbatas.
Pemerintah telah mencanangkan program Indonesia Bersih Sampah 2025 yang menargetkan pengurangan sampah sebesar 30 persen dan mendaur ulang setidaknya 70 persen sampah. "Pengurangan dan pengelolaan sampah merupakan upaya yang harus dilakukan secara kolektif dan konsisten, baik dari pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat," kata Novrizal Tahar, Direktur Penanganan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya, KLHK.
Chief Executive Officer Greeners.co, Syaiful Rochman mengatakan, pengelolaan sampah merupakan bentuk tanggung jawab bagi diri sendiri dan lingkungan. "Terima kasih kepada para penikmat musik jazz, mitra, dan KLHK telah bersama-sama meningkatkan kesadaran dalam mendukung pemilahan dan daur ulang sampah," ujarnya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.