Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komika, Muhadkly Acho debut sebagai sutradara sekaligus penulis skenario di film Gara-Gara Warisan. Ernest Prakasa selaku produser mempercayakan Acho untuk mengarahkan film drama komedi keluarga ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama di lokasi syuting, Ernest ikut membantu Acho khususnya untuk masalah teknis. Ernest membagikan cerita lucu di balik layar mengenai Acho yang belum diketahui banyak orang. Kejadian tak terlupakan ini terjadi saat aktor Yayu Unru melakukan salah satu adegan klimaks dalam film.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ernest Prakasa saat itu tengah duduk di belakang Acho karena tidak ingin mengganggu. "Pas Om Yayu yang drama ngomong sendiri, Acho ini kayaknya mau nangis tapi dia tahan-tahan, dia kayak udah mau mewek banget tapi malu banyak kru. Dia tahan nangisnya sampai badannya getar," kata Ernest dalam konferensi pers pada Kamis, 24 Maret 2022.
Acho ternyata ikut terbawa suasana melihat akting Yayu Unru sebagai Dahlan, ayah tiga anak yang memiliki warisan berupa sebuah guest house. Tanpa sepengetahuan Acho, Ernest terus mengawasinya dari belakang dan ikut panik. "Saya kan di belakangnya 'Ini anak step apa gimana nih? Saya harus apa?' saya bilang Acho, Acho, dari belakang badannya getar. Pas cut, ya udah akhirnya dia napas dan normal lagi," kata Ernest.
Ernest ternyata mengabadikan momen tersebut dan membagikan video itu ke grup obrolan para kru dan pemain. Acho hanya bisa pasrah karena sudah terlanjur tersebar. "Jebol pertahanannya karena kadang-kadang kalau nonton scene komedi enak direct-nya ketawa-ketawa, pas scene drama itu 'aduh gimana ini'," kata Acho.
Acho membagikan sedikit bocoran mengenai adegan sedih yang berhasil membuatnya menangis itu. Acho mengaku seperti sedang menyaksikan Yayu Unru melakukan pertunjukan monolog. "Ini adalah salah satu scene yang enggak gue reading-kan sama sekali sama Om Yayu karena kita punya pemahaman yang sama, scene semacam ini bukan tipikal yang bisa dilatih berulang-ulang, tipikal scene yang memang harus dirasain aja dalam-dalam dan nanti dilepaskan aja di depan kamera," kata Acho.
Acho sebelumnya sudah dua kali bekerja bersama Ernest sebagai tim penyutradaraan Milly & Mamet dan Imperfect. "Dari berbagai proses diskusi dan perdebatan yang kita jalani, saya merasa Acho sudah memiliki sense dan perspektif yang cukup matang untuk membidani ceritanya sendiri. Dan setelah melihat hasilnya, saya sangat bangga terhadap karya layar lebar perdana Acho. Sebuah drama komedi yang sangat sangat solid," kata Ernest.
Film Gara-Gara Warisan bercerita tentang tiga saudara yang tidak pernah akur terpaksa bersaing memperebutkan warisan berupa sebuah guest house milik ayah mereka. Film ini akan tayang di bioskop mulai 30 April 2022. "Mudah-mudahan setelah nonton film ini, setidaknya film ini bisa menggugah atau menyodorkan pertanyaan besar ke penonton bahwa ketika tiba saatnya warisan dibagi, sejauh mana keluarga lu tetap bertahan untuk saling mencintai," kata Acho.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.