Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Budaya pop Korea Selatan masih menjadi magnet anak muda.
Drama percintaan menjadi pilihan hiburan yang laris manis di pasaran.
Sejumlah film yang tayang di bioskop menyajikan tema drama percintaan.
BUDAYA pop Korea Selatan masih menjadi magnet kuat bagi anak muda di Indonesia. Dari musik sampai film, khususnya drama percintaan, menjadi pilihan hiburan yang laris manis di pasaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Soal drama percintaan, ada satu film produksi Imajinari yang mengambil tema tersebut. Film berjudul Cinta Tak Seindah Drama Korea itu baru rilis di bioskop Tanah Air pada Kamis, 5 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Film ini merupakan hasil adaptasi novel karya Ika Natassa yang digarap oleh sutradara sekaligus penulis skenario Meira Anastasia. Dibintangi Lutesha, Jerome Kurnia, dan Ganindra Bimo, film ini tak hanya menyajikan kisah cinta, tapi juga mengangkat kompleksitas hubungan manusia yang dikemas dengan pendekatan realistis.
Cinta Tak Seindah Drama Korea bercerita tentang perjalanan Dhea (Lutesha), yang mendapat kejutan berupa liburan ke Seoul, Korea Selatan, dari kekasihnya, Bimo (Ganindra Bimo). Ia pergi bersama dua sahabatnya, Kikan (Dea Panendra) dan Tara (Anya Geraldine), yang juga sangat menyukai budaya Korea.
Namun perjalanan itu berubah menjadi rumit ketika Dhea bertemu kembali dengan Julian (Jerome Kurnia), mantan kekasih semasa SMA. Julian, yang masih menyimpan kenangan manis, membawa konflik emosional baru bagi Dhea.
Sebagian besar proses syuting film Cinta Tak Seindah Drama Korea dilakukan di Korea Selatan. Karena itu, penonton akan dimanjakan dengan visual yang cantik seperti drama Korea pada umumnya. Termasuk tata busana warna-warni yang dipakai para pemeran.
Sutradara Meira Anastasia tak menampik kentalnya unsur drama Korea dalam film perdananya ini, terutama dalam penulisan cerita dan pembentukan karakter. Sejak penulisan, ia mengaku sudah membayangkan bagaimana setiap adegan digarap. Ada beberapa pendekatan ala drakor yang memang digunakan dalam film ini.
“Dari sisi cerita, para penggemar drakor akan menemukan familiarity. Bahwa kisah cinta segitiga, ada lead dan second lead actor,” kata ibu satu anak itu.
Cinta Tak Seindah Drama Korea bisa menjadi film pilihan untuk mengisi waktu libur Anda pekan ini. Drama cinta yang menggemaskan dan membuat bimbang bisa dinikmati anak remaja dan orang dewasa. Film ini masih banyak tersedia di jejaring bioskop Tanah Air.
Selain Cinta Tak Seindah Drama Korea, masih ada drama percintaan bernuansa kebimbangan alias cinta segitiga yang bisa Anda nikmati pada akhir pekan ini. Bahkan film ini bisa dinikmati di rumah lantaran sudah tersedia di platform berbayar Netflix.
Film itu berjudul Heartbreak Motel yang tayang di Netflix sejak Kamis, 5 November 2024. Sebelumnya, film yang juga diangkat dari novel Ika Natassa ini sudah tayang di bioskop pada Agustus 2024.
Heartbreak Motel mengisahkan perjalanan emosional seorang aktris bernama Ava Alessandra. Film ini menyuguhkan pendalaman tokoh Ava, terutama dari sisi psikologisnya. Berbeda dengan novelnya, dalam versi film ada tambahan tokoh yang memperkaya isi cerita.
Diperankan dengan memukau oleh Laura Basuki, Ava adalah sosok yang terperangkap dalam hubungan yang tidak sehat bersama Reza Malik, yang diperankan oleh Reza Rahadian. Hubungan tersebut menjadi pemicu bagi kembalinya luka dan trauma masa lalu yang selama ini mengganggu ketenangan jiwa Ava.
Dalam usahanya untuk menyembuhkan diri, Ava melarikan diri ke sebuah motel, menyamar sebagai staf, lalu takdir mempertemukannya dengan Raga Assad, yang diperankan oleh Chicco Jerikho. Pertemuan ini membuka jalan baru bagi Ava untuk menemukan kembali siapa dirinya yang sebenarnya, jauh dari bayang-bayang trauma yang selama ini membelenggu pikiran dan jiwanya.
Proses penyembuhan itu tidak hanya menggugah emosi, tapi juga mengajak penonton merenung tentang pentingnya mencintai diri sendiri. Film ini juga menunjukkan kemampuan Laura Basuki dalam memerankan karakter yang cukup kompleks. Ava bukanlah karakter biasa; dia cerminan perenungan batin yang rumit.
Sutradara Angga Dwimas Sasongko sukses meramu eksplorasi cerita dan artistik visual dalam Heartbreak Motel. Dengan pendekatan yang lebih liar dibanding novel aslinya, ia menggunakan tiga jenis kamera untuk menyampaikan pengalaman visual yang beragam, yakni kamera digital, kamera seluloid 16 milimeter, dan kamera seluloid 35 milimeter.
Setiap jenis kamera mewakili lapisan psikologis dan dunia yang berbeda dalam pikiran Ava, menjadikan penonton tidak hanya menyaksikan, tapi juga merasakan setiap sudut pandang dari cerita yang disuguhkan. Pemilihan penggunaan kamera seluloid secara kebetulan ternyata membawa berkah tersendiri untuk Heartbreak Motel dan memberikan warna baru pada setiap adegan yang ditampilkan.
Heartbreak Motel sukses masuk daftar lima nominasi Festival Film Indonesia (FFI) 2024. Kelimanya adalah nominasi pemeran perempuan terbaik untuk Laura Basuki, pengarah sinematografi terbaik untuk Arnand Pratikto, pengarah artistik terbaik untuk Adrianto Sinaga, penata rias terbaik untuk Aktris Handradjasa, dan penata busana terbaik untuk Fadillah Putri Yunidar.
Jika Anda kurang cocok dengan film drama percintaan, masih ada cerita horor asal Korea Selatan, Devils Stay, yang tayang di bioskop. Film ini bercerita tentang seorang dokter bedah yang kehilangan anak perempuannya dalam sebuah operasi transplantasi jantung.
Semenjak kematian anaknya, sang dokter dihantui sosok hitam yang dianggap pembawa malapetaka. Lewat bantuan seorang pendeta, ia berusaha menghapus ancaman iblis jahat yang bersemayam dalam jantung yang ditransplantasikan ke tubuh mendiang putrinya.
Tak kalah menarik, masih ada film dokumenter musik tentang penyanyi muda jazz asal Islandia, Laufey. Musikus, komposer, dan produser perempuan 25 tahun itu merilis film berjudul Laufey’s A Night at the Symphony: Hollywood Bowl. Film ini menampilkan performa Laufey saat konser bersama orkestra Los Angeles Philharmonic yang legendaris.
Laufey adalah bintang baru dalam musik jazz. Perempuan keturunan Islandia dan Cina itu tumbuh dengan memainkan selo serta piano dan terpikat oleh standar jazz Ella Fitzgerald setelah menggali koleksi rekaman ayahnya.
Laufey merilis single perdananya, Street by Street, pada 2020, saat ia masih menjadi mahasiswi di Berklee College of Music. Lagu tersebut sukses menarik perhatian banyak pendengar anak muda secara global dan mengumpulkan komunitas penggemarnya secara online.
Ia kemudian merilis album studio pertama berjudul Everything I Know About Love pada 2022, dilanjutkan dengan album kedua, Bewitched, pada 2023, yang memenangi Grammy Awards untuk kategori Album Vokal Pop Tradisional Terbaik.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo