Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

teroka

Film Dokumenter Tragedi Itaewon Tuai Beragam Reaksi dari Netizen

Beberapa netizen merasa tidak nyaman dengan film dokumenter tragedi Itaewon, terutama karena peristiwa tersebut baru setahun berlalu.

29 Oktober 2023 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Film dokumenter tragedi Itaewon berjudul Crush telah tayang pada Selasa, 17 Oktober 2023 di layanan streaming Paramount+. Film dua bagian ini mengungkap peristiwa mengerikan dari kerumunan massa Halloween 2022 yang mematikan di Itaewon, Korea Selatan yang menewaskan 159 orang.

Penonton akan mendengarkan cerita dari berbagai korban selamat, mulai dari pelajar Amerika, personel militer AS yang sedang tidak bertugas, dan influencer Korea, yang terjebak di malam tersebut.

"Serial dokumenter ini menyoroti rasa kemanusiaan yang muncul dari kegelapan, mengingatkan kita akan perlunya belas kasih, persatuan, dan upaya menegakkan keadilan dalam menghadapi tragedi yang tak terbayangkan," demikian penjelasan Paramount+ mengenai film Crush.

Film Dokumenter Tragedi Itaewon Tidak Tayang di Korea Selatan

Perilisan Crush mendapat reaksi beragam dari netizen. Sementara banyak orang terus berduka, memberikan penghormatan, atau menahan diri dari perayaan Halloween untuk menghormati mereka yang meninggal, film dokumenter tentang tragedi tersebut telah diproduksi.

Meskipun seri dokumenter ini tersedia secara eksklusif melalui Paramount+, namun tidak dapat dilihat di Korea Selatan. Netizen telah menyatakan kemarahan mereka atas hal ini dan menyalahkan pemerintah.

Komentar Keluarga dan Teman Korban Tragedi Itaewon

Teman korban dengan akun TikTok @em_tales_all, bereaksi terhadap pemberitaan film dokumenter tersebut. Mereka tidak sanggup menonton beberapa detik pertama dari trailer tersebut karena membuatnya tak nyaman, terutama karena tragedi tersebut baru setahun berlalu.

"Jadi, hari ini, saya mengetahui bahwa Paramount+ akan membuat film berdasarkan teman saya yang meninggal di Itaewon. Sekarang, apakah ini menimbulkan trauma? Sangat. Saya tidak bisa melewati lima belas detik trailer ini. Seberapa resmi ini? Saya tidak yakin. Orang tuanya mengirimi saya tautannya, dan dia mendapatkannya dari salah satu temannya yang putranya juga telah meninggal. Dan sebelum ada yang berkata, ya, saya mengerti banyak orang yang melewati masa ini. Itu membuatku semakin tersadar karena dia adalah teman dekatku," kata pemilik akun @em_tales_all.

Publik Tak Disarankan Rayakan Halloweenn di Itaewon

Meski begitu, mereka merasa bahwa kisah tersebut perlu diceritakan. Dan mereka melarang semua orang yang bepergian di Korea untuk pergi ke Itaewon untuk merayakan Halloween.

"Sekarang, apakah kisah itu perlu diceritakan? Ya. Oleh karena itu, tolong, jika Anda pergi ke Korea atau Jepang atau ke mana pun, harap berhati-hati. Sekarang, jika Anda pergi ke Korea atau berada di Korea, mohon jangan pergi ke Itaewon. Kita sudah tahu bahwa ini akan menjadi sangat kecil, mungkin padat, saya tidak tahu berapa banyak orang yang benar-benar akan pergi pada Halloween ini. Tragedi ini masih sangat segar, atau setidaknya bagi saya," katanya.

Netizen yang melihat video TikTok tersebut sepakat bahwa trailer tersebut terlalu sensitif. Beberapa juga merasa bahwa film dokumenter tersebut terlalu dini dan tidak memiliki niat baik. Beberapa warganet berkomentar bahwa mereka curiga ini hanyalah perusahaan yang ingin memanfaatkan tragedi tersebut.

KOREABOO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus