Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Bali menawarkan sejuta pemandangan alam, tradisi, dan budaya yang indah sehingga banyak menarik wisatawan untuk datang ke kota ini. Begitu juga dengan para produksi film dari luar negeri yang mengangkat kisah dengan latar suasana Bali. Mereka dengan semangat datang ke Pulau Dewata ini untuk mengambil gambar keperluan filmnya karena suasana yang menyejukkan mata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lantas, apa sajakah film-film luar negeri yang bernuansa Bali?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Memories of Bali (2004)
Film pertama ini merupakan hasil produksi Korea Selatan yang sempat tayang di televisi nasional. Film ini menceritakan tentang Lee Soo-Jung sebagai agen perjalanan sedang mencari keberuntungannya di Bali setelah masa kecil yang keras dan tak kenal ampun. Lalu, ia bertemu tiga orang Seoul berada di Bali yang terjerat dalam cinta segitiga, sebagaimana dilansir asianwiki. Meskipun terlihat dari judulnya mengangkat suasana Bali, tetapi latar suasana kota ini hanya diperlihatkan dalam scene awal dan akhir saja untuk beberapa episode.
Kiss Kis Ko (2004)
Ini merupakan film gaya Bollywood yang dilengkapi dengan musik dan tarian khas. Film ini menceritakan tentang sekelompok pemuda yang membentuk boyband dan memutuskan untuk berkarier dengan serius. Sayangnya, mereka mengalami masalah ketika harus menyertakan seorang gadis dalam kelompok dan mengubah nama grup. Film yang bergenre drama musikal ini memilih Bali untuk menjadi latar suasana karena kota ini memiliki pemandangan alam yang cantik sehingga cocok dengan tarian-tarian yang ada dalam film ini.
Toute La Beauté Du Monde (2006)
Film ini merupakan hasil produksi dari Prancis yang juga melirik Bali untuk dijadikan suasana dalam film. Film ini menceritakan tentang dua kekasih yang sedang berkeliling dunia untuk menikmati keindahan alam. Salah satu tempat yang mereka kunjungi adalah Pulau Dewata. Selain keindahan alam, Bali pun cocok untuk menjadi latar belakang film genre drama romantis ini.
Eat Pray Love (2010)
Melansir imdb, Eat Pray Love adalah sebuah film drama romantis biografi Amerika yang dibintangi oleh Julia Roberts sebagai Elizabeth Gilbert. Pada film ini, Elizabeth Gilbert memiliki semua yang seharusnya diimpikan oleh wanita modern, tetapi ia merasa tersesat, bingung, dan tidak yakin dengan apa yang sebenarnya diinginkan dalam hidup. Akhirnya, Gilbert melangkah keluar dari zona nyamannya, mempertaruhkan segalanya untuk mengubah hidupnya, memulai perjalanan keliling dunia yang menjadi pencarian penemuan diri. Dalam perjalanannya, dia menemukan kenikmatan makanan yang sesungguhnya dengan makan di Italia, kekuatan doa di India, dan kedamaian batin dan keseimbangan cinta sejati di Bali. Film ini menggambarkan pemandangan Pulau Dewata mulai dari Pantai Padang-Padang, Ubud, sampai rumah-rumah tradisionalnya.
Alex Cross (2012)
Meskipun film ini tidak terlalu populer di kalangan masyarakat, tetapi film ini menampilkan suasana pedesaan Karangasem yang magis dan tenang. Pasalnya, memang benar bahwa film Alex Cross ini hanya berlatar tempat di Bali selama 3 hari. Alhasil, ini menjadi film action pertama yang melakukan shooting di Bali. Selain itu, film ini juga melibatkan sekitar 50 orang asli Bali untuk menjadi pemeran figuran dalam film ini.
Ticket to Paradise (2022)
Film Hollywood bergenre komedi romantis ini telah mencuri perhatian penikmat film Indonesia. Pasalnya, ia mengangkat unsur kebudayaan Bali di dalamnya. Film yang diperankan oleh George Clooney (suami) dan Julia Roberts (istri) berceritakan tentang mantan suami istri yang memutuskan untuk bekerja sama dan menyabotase pernikahan putri mereka, Lily (Kaitlyn Dever). Mereka terbang ke Bali untuk menghentikan pernikahan sang anak dengan pria asal Bali, Gede.
Film ini memiliki hal yang menarik, yaitu keindahan alam, upacara adat, dan budaya yang kental milik masyarakat Bali tergambarkan sangat jelas dan indah dalam setiap adegan. Meskipun diakui syuting film ini tidak di Bali, alias imitasi Bali.
RACHEL FARAHDIBA R
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.