Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Film Kemarin dari grup band Seventeen versi director’s cut akan tayang eksklusif di Bioskop Online. Film dokumenter drama ini, penonton akan mendapatkan pengalaman berbeda dari yang ditayangkan sebelumnya di bioskop.
Film ini secara garis besar menceritakan perjalanan panjang penuh inspirasi band Seventeen dari awal mereka terbentuk hingga sebuah tragedi tsunami Selat Sunda pada 22 Desember 2018 menimpa mereka. Film ini melibatkan 50 narasumber yang terdiri dari mantan personel, manajer, keluarga, dan para sahabat Seventeen yang dikemas menjadi sebuah cerita utuh.
Penonton akan diajak ke tahun 1999 di Yogyakarta saat awal mula Seventeen dibentuk oleh lima sekawan saat duduk di bangku SMA. Saat awal terbentuk, mereka menggunakan nama Sweet Seventeen sebagai nama band. Perjuangan mereka untuk merilis album tidaklah mudah. Butuh waktu bertahun-tahun hingga akhirnya album pertama bertajuk Bintang Terpilih dirilis pada 2003. Berbagai faktor menyebabkan Doni Saputro mundur sebagai vokalis Seventeen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ifan Seventeen dalam konferensi pers virtual film Kemarin bersama Bioskop Online pada Kamis,18 Maret 2021.
Pada 2006, Ifan bergabung menjadi vokalis Seventeen melalui ajang audisi. Meski sudah 15 tahun berlalu, Ifan masih sangat jelas diingatannya pakaian yang dikenakan saat itu, bagaimana antusias dan gembiranya saat mengikuti audisi tersebut dan diterima menjadi vokalis Seventeen hingga bisa dikenal seluruh masyarakat Indonesia. Kisah-kisah dibalik lagu hits Seventeen berusaha diceritakan dan diputar kembali selama film ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Kehilangan Semua Teman di Grupnya, Ifan Seventeen Sempat Benci Bermusik
Hingga momen mengharukan di mana keluarga Seventeen menjadi korban tsunami Selat Sunda, Banten saat mengisi acara di sana. Di film ini, Ifan Seventeen menceritakan langsung bagaimana ia bisa bertahan hidup di lautan lepas dengan hanya mengandalkan sebuah kotak besar untuk tetap di atas permukaan air supaya bisa bernapas. Selamat dari tragedi itu membuat Ifan harus kehilangan rekan-rekannya, Herman (gitaris), Bani (bassist), Andi (drummer), Dylan Sahara (istri Ifan), Oki Wijaya (road manager), dan Ujang Rukmana Rustam (crew bass) yang ditemukan meninggal dunia akibat kejadian tersebut.
Cuplikan foto grup band Seventeen dalam film Kemarin versi director’s cut
Beberapa video pribadi para personel yang diambil 4 jam sebelum kejadian juga ditampilkan di film ini. Selain itu, film ini juga akan menghadirkan reka adegan dan melibatkan beberapa pemain pengganti pada beberapa bagian sehingga penonton akan lebih dapat merasakan bagaimana kondisinya saat kejadian. Terutama saat adegan tsunami Selat Sunda yang digambarkan sangat jelas dan detail oleh sutradara dilengkapi dengan suara-suara minta tolong seperti yang diceritakan oleh Ifan saat berada di lokasi.
Kehidupan Ifan setelah rekan-rekannya pergi untuk selama-lamanya digambarkan dalam film ini secara nyata. Bagaimana rasa trauma dan kehilangan Ifan dan para istri personel Seventeen setelah kejadian itu cukup mengharukan hingga akhirnya mereka bisa ikhlas dan melanjutkan hidup.
Film yang disutradarai oleh Upie Guava ini sengaja didedikasikan untuk keluarga besar Seventeen dan seluruh keluarga korban bencana tsunami Selat Sunda 22 Desember 2018 serta hadiah untuk para fans Seventeen dan pecinta musik Indonesia.
Film Kemarin mendapatkan 5 nominasi dan berhasil membawa pulang piala penghargaan di ajang Piala Maya 9 dalam kategori Lagu Tema terpilih untuk lagu Kemarin pada Sabtu, 6 Maret 2021. Film Kemarin versi director’s cut akan tayang perdana dan eksklusif di layanan streaming Bioskop Online selama tiga hari, mulai 19 – 21 Maret 2021.
MARVELA