Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Studio Digital Happiness menjalin kerjasama dengan dua rumah produksi. Mereka akan membuat film dari hasil adaptasi game DreadOut. “Masing-masing rumah produksi akan bikin film dengan lisensi yang berbeda,” kata Rachmad Imron, Co-Founder Digital Happiness, Kamis 16 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya karya pengembang game horor lokal yang berbasis di Bandung itu telah diangkat ke layar lebar pada 2019 dengan sutradara Kimo Stamboel. “Nanti mau lanjutan film DreadOut tapi nggak tahu diproduksinya kapan,” kata Rachmad.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sutradara Kimo Stamboel mengatakan film DreadOut memberikan warna baru untuk industri perfilman khususnya film horor. Alasannya karena film ini mengadopsi dari sebuah produk game buatan lokal.
Selain dengan Kimo, pengembang game bekerjasama dengan MD Pictures yang berencana menggarap film hasil adaptasi dari game lain berjudul DreadHaunt. “DreadHaunt berbeda universe dengan DreadOut,” ujarnya.
Rencananya sebelum film tayang perdana, Studio Digital Happiness akan merilis game DreadHaunt versi lengkap untuk komputer (PC) dan konsol pada kuartal ketiga tahun ini. Berbeda dari karya atau versi sebelumnya, DreadOut, tim merancang game DreadHaunt untuk bisa dimainkan bersama atau multiplayer dan dirilis pada 28 Oktober 2023.
Setelah DreadHaunt tim Digital Happiness kini tengah mengembangkan dua game baru. Lewat Weekend Project atau pengerjaan pada akhir pekan, mereka menggarap game berjudul Graveless. Sebuah game lagi menurut Rachmad memadukan genre horor dan aksi dengan jagoan cewek.
Studio Digital Happiness yang bernaung di PT Digital Semantika Indonesia, Bandung, merintis game horor perdananya DreadOut pada 2013 lewat pengumpulan dana publik atau crowdfunding. Game itu kemudian terus dikembangkan menjadi karya cipta intelektual atau Intelectual Property (IP). Mereka berkolaborasi dengan lintas sektor industri seperti perfilman, musik dan merk pakaian.
Game DreadOut kini telah berusia satu dekade atau 10 tahun sejak dirilis pada pertengahan Mei 2014. Sejauh ini menurut Rachmad, setiap hari masih ada yang membeli game itu untuk komputer atau PC. Angka penjualannya secara umum berkisar 1 hingga 1,5 juta di pasar global.
Beberapa penghargaan lain seperti Best Startup Bubu Awards 2013, Forbes Indonesia 20 Rising Global Star 2016, Finalist Best VR games 2017 – SXSW, Austin Texas, Indonesia Game of The Year 2020 – Baparekraf Gameprime, dan Unreal MegaGrants Recipient 2020.