Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Film biopik tentang pahlawan pendidikan yaitu Ki Hadjar Dewantara segera digarap Gina S. Noer yang akan diproduseri Maudy Ayunda, melalui rumah produksi Wahana Kreator. Film KHD ini dikabarkan akan rampung dikerjakan pada 2026 mendatang.
Soroti Kehidupan dan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Sutradara sekaligus penulis, Gina S. Noer mengatakan, film ini akan menyoroti kehidupan dan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam dunia pendidikan sebelum Indonesia merdeka. “Konsep film ini sebetulnya akan meng-hightlight kehidupan KHD sendiri, tentang apa yang ditanamkannya untuk kemajuan pendidikan di Indonesia,” kata Gina S. Noer dalam konferensi pers yang dilakukan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi atau Kemendikbudristek pada Senin, 6 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Film KHD merupakan debut Gina S. Noer dalam menggarap film bertema sejarah. Gina mengatakan, film ini akan bercerita tentang nilai-nilai yang ditanamkan Ki Hadjar Dewantara di dunia pendidikan yang masih relevan untuk era modern saat ini.
Nilai yang Ditanamkan KHD untuk Pendidikan Indonesia
"Pada 1936, beliau (Ki Hadjar Dewantara) bicara begini, pendidikan itu berguna untuk menebalkan garis-garis jati diri, mau bertanya ke ahli pendidikan manapun, itu adalah pemikiran yang masih sangat relevan untuk saat ini," kata Gina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berawal dari keresahan Gina guna mencari sekolah terbaik yang berada dalam lingkup keluarga sejarawan, membuat Gina meriset segala hal berbau pendidikan. Termasuk salah satunya tentang Ki Hadar Dewantara, yang merupakan tokoh ikonik pendidikan di Indonesia.
Hal itu yang mendasari penulis skrip yang dua kali memenangkan Piala Citra ini, untuk mulai merancang film KHD yang nantinya juga bisa dinikmati banyak pasang mata sebagai sebuah kenangan sejarah bagi generasi-generasi muda saat ini. “Film ini bukan hanya tentang sejarah, tapi bagaimana menuangkan pemikiran tentang pendidikan yang dibawa oleh KHD dulu, yang masih relevan untuk pendidikan saat ini,” kata dia.
Riset dan Pengembangan
Tak hanya Gina, Maudy Ayunda, mengatakan, ada yang tak kalah penting dari nilai dan kehidupan KHD. Agar cerita dalam film ini bisa mengedukasi, Maudy mengatakan, film yang merupakan debut dia sebagai produser ini juga memerlukan penelitian dan pengembangan yang matang.
“Kami sepakat bahwa film ini membutuhkan kolaborasi antar beberapa pihak, seperti Yayasan Ki Hadjar Dewantara, untuk meriset lebih dalam lagi cerita Bapak Pendidikan kita, sehingga nantinya cerita dalam film ini bisa tersampaikan dengan baik,” kata Maudy. Ia mengatakan, film ini juga akan berkolaborasi dengan Kemendikbudristek yang mendukung dalam bidang penelitian dan pengembangan untuk dimasukkan ke dalam film ini, agar cerita yang disampaikan lebih terpercaya.