Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teroka

Happy Salma Gelar Pertunjukan yang Berani dan Kritis Lewat Teater Ariyah dari Jembatan Ancol

Happy Salma menyebut Ariyah dari Jembatan Ancol adalah pertunjukan yang berani dan kritis, serta akan merekonstruksi hantu perempuan Indonesia.

13 Juli 2023 | 20.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris dan produser teater, Happy Salma umumkan karya terbaru yang berjudul Ariyah dari Jembatan Ancol. Happy Salma mengatakan karya ini akan merekonstruksi hantu-hantu perempuan Indonesia dan lebih mendalami cerita dan akan menawarkan pengalaman baru kepada penonton.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melalui teater yang mengangkat kisah urban legend Si Manis Jembatan Ancol dari abad ke-19, selebritas kelahiran 1980 itu ingin menunjukkan sisi baru dari seni teater dengan membawakan tema horor. Menurutnya, ini merupakan sebuah ide yang berani dan kritis, juga berbeda dari teater lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Bisa dibilang pertunjukan Ariyah dari Jembatan Ancol adalah pertunjukan yang lumayan cukup berani dan kritis bagi kami," tuturnya saat konferensi pers, Kamis, 13 Juli 2023 di kawasan Jakarta Pusat. "Kami tidak pernah membuat pertunjukan semacam ini, kayak biasa horor nontonnya di film gitu kan. Ini di dalam pertunjukan (teater)."

Happy Salma Anggap Hantu sebagai Refleksi Kehidupan Sosial

Happy Salma mengungkap kalau dirinya menemukan satu benang merah dari keseluruhan riset soal hantu perempuan Indonesia. "Sebetulnya hantu, yang suka dianggap hantu adalah bagian dari representasi perasaan manusia yang mungkin tidak tersampaikan, yang akhirnya mereka bisa melawan ketika menjadi roh," tuturnya.

Pemain Ariyah dari Jembatan Ancol dan perwakilan kru produksi di konferensi pers, Kamis, 13 Juli 2023. TEMPO/Gabriella Amanda

Pemain Wiro Sableng itu turut menyebut kalau penggambaran hantu sesuai dengan kehidupan sosial dan sosok yang menyakiti masyarakat. "Ketika di Papua, hantunya itu tuh pasti berhubungan dengan hal-hal yang menyakiti mereka, misalnya mereka ada bersinggungan dengan investor dan lain sebagainya. Ketika di Aceh, hantunya itu bisa jadi adalah orang-orang yang melukai mereka, misalnya pihak-pihak yang bersenjata dan sebagainya," katanya.

Ariyah dari Jembatan Ancol Rekonstruksi Hantu Perempuan Indonesia

Sementara itu, tim produksi Ariyah dari Jembatan Ancol mengakui keinginan mereka untuk merekonstruksi hantu perempuan Indonesia. Teater ini hendak mengangkat kesadaran bahwa penindasan dan penjajahan terhadap perempuan masih marak terjadi, baik di masa lampau maupun di masa kini.

"Di Indonesia, cerita hantu atau cerita misteri kalau ada hantu perempuan itu pasti jahat, pasti seram, itu pasti yang 'aku mau balas dendam' gitu kan, aku mau mengganggu. Padahal sebetulnya enggak tergali kenapa sih dia sampai seperti itu. Kenapa sih si hantu itu sampai di demonisasi oleh budaya populer sekarang," ujar Pradetya Novitri, partner Happy Salma dalam meproduseri teater tersebut.

Pertunjukan teater Ariyah dari Jembatan Ancol akan hadir pada 27 - 28 Juli 2023 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Tiket dijual mulai dengan harga Rp 200 ribu hingga Rp 1,2 juta.

GABRIELLA AMANDA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus