Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

Hikayat Evolusi Tari Merak yang Berkembang Jadi Beragam Versi

Dari lima gerakan Tari Merak itu, Irawati kemudian mengambil dua gerakan di antaranya, lalu menambahkan tujuh gerakan baru.

17 September 2022 | 14.32 WIB

Tari Merak dari Studio Pusat Bina Tari atau Pusbitari di Bandung. (Dok.Irawati Durban)
Perbesar
Tari Merak dari Studio Pusat Bina Tari atau Pusbitari di Bandung. (Dok.Irawati Durban)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Irawati Durban, 79 tahun, membuat Tari Merak pada 1965. Sejauh ini tarian itu telah menyebar dan berkembang dengan beragam versi di masyarakat. Para murid dan video tutorial menjaga keaslian gerakan tarinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut Irawati, Tari Merak awalnya diciptakan oleh guru tarinya, Tjetje Somantri pada 1955 yang berlatar kuat tari Sunda. Karya itu pernah ditampilkan kepada para tamu delegasi Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung. Hingga 1958, tarian itu tampil sebanyak lima kali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari lima gerakan Tari Merak itu, Irawati kemudian mengambil dua gerakan di antaranya, lalu menambahkan tujuh gerakan baru. Kostum penarinya pun dirancang baru untuk menunjang tarian yang menggambarkan keanggunan dan kemegahan burung merak. Unsur tarian itu menurutnya juga menonjolkan gerakan balet, dan memadukan gerakan tari Bali serta tari modern.

Rekonstruksi Tari Merak oleh Irawati itu semula dibuat sebagai tarian pertunjukan di pentas. Setelah dibuat pada 1965, Irawati dan rekan penari lainnya menampilkan Tari Merak perdana di luar negeri yang ditonton Presiden Korea Utara yaitu Kim Il- sung. Lawatan berikutnya ke Cina dan Jepang. “Pulang-pulang terjadi G-30 S,” katanya.

Dari panggung pertunjukan, Tari Merak pada 1980-an muncul di acara pernikahan kerabatnya di Jakarta, lalu di acara pernikahan lain di Bandung. Acara lain seperti wisuda atau dies natalis kampus. Sejak itu menurut Irawati, tarian itu menyebar luas di masyarakat. Namun begitu, dia masygul karena karyanya berkembang dengan berbagai versi termasuk di lembaga tari lainnya. “Jadi banyak koreografer Tari Merak baru,” ujarnya.

Akibatnya, dia melihat jiwa dan karakter Tari Merak yang anggun dan berwibawa jadi hilang. “Karena mereka tidak tahu cara mengeluarkan karakter dan jiwa tarian, jadi hanya gerakan-gerakan saja dan kemewahan kostum,” kata Irawati. Upaya pelestarian versi asli Tari Merak itu dititiskan ke para murid rekaman video berjudul Tutorial Tari Merak Sunda Irawati Durban di kanal YouTube akun Pusbitari ID.

ANWAR SISWADI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Istiqomatul Hayati

Istiqomatul Hayati

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus