Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

teroka

Ragam Tari Tradisional Jawa Barat Selain Tari Jaipong

Jawa Barat memiliki beragam tari tradisional yang hingga kini masih lestari. Selain tari Jaipong yang populer, berikut ragam tari tradisional itu.

3 Desember 2022 | 14.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung -Tari tradisional Jawa Barat yang paling populer adalah Tari Jaipong. Mengutip Kebudayaan.kemdikbud.go.id, Jaipong atau Jaipongan diketahui sebagai genre seni tari yang lahir dari kerjasama antara dua seniman asal Bandung dan Karawang. Keduanya bernama Gugum Gumbira dan mastro kendang H. Suwanda. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tidak hanya Tari Jaipong, wilayah Jawa Barat yang merupakan asal Suku Sunda memiliki beragam tari tradisional. Bahkan sebagian besar tari tradisional khas Tatar Pasundan itu masih lestari hingga saat ini. Berikut ragam tarian tradisional Jawa Barat yang telah diwariskan secara turun temurun:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Tari Sintren 

Kesenian tari tradisional Sintren umumnya berkembang di wilayah pesisir utara pantai Jawa, termasuk Cirebon, Jawa Barat. Dikutip dari buku Banyumas: Sejarah, Budaya, Bahasa, dan Watak, Tari Sintren memiliki ritus magis tradisional tertentu. Hal ini menjadi keunikan tersendiri bagi Tari Sintren, yakni di setiap gerakannya ada unsur di luar kesadaran akal sehat manusia. 

Baca juga : Keunikan Tari Lengger Asal Wonosobo, Sudah Berusia Lebih dari 112 Tahun

2, Tari Merak 

Tarian tradisional khas Jawa Barat berikutnya adalah Tari Merak. Seperti namanya, sebagian besar gerakan tarian ini terinspirasi dari tingkah laku burung merak. Mulanya, Tari Merak diciptakan Raden Tjetje Soemantri pada 1950-an untuk menyambut para delegasi Konferensi Asia Afrika, mengutip Bandung.go.id. Seiring waktu tarian ini telah menjadi tari modern dan kontemporer.

Maestro tari Sunda dan pencipta Tari Merak, Irawati Durban (79), ambil bagian dalam pentas tari kolosal Merak Sadunya di halaman Gedung Sate, Bandung, 18 September 2022. Sekitar 1.000 orang berpartisipasi baik secara langsung maupun sebagai upaya kampanye agar Tari Merak bisa diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia tak benda. TEMPO/Prima Mulia

3. Tari Ketuk Tilu 

Menelisik sejarahnya, Tari Ketuk Tilu merupakan cikal bakal dari lahirnya Tari Jaipong yang sangat terkenang di Jawa Barat. Biasanya, tari ini kerap tampil pada acara perkawinan, hiburan, penutup acara resmi, dan lainnya. Memang, tujuan diciptakan Tari Ketuk Tilu ini tidak lain sebagai tarian hiburan atau tarian pergaulan.

4. Tari Gandrung Bandung 

Tari kreasi Gandrung Bandung melambangkan identitas “kota tari” yang dimiliki Jawa Barat. Situs resmi Kemdikbud menjelaskan, tari ini disuguhkan dalam bentuk tarian modern dan berlandaskan keceriaan serta keramahan penduduk Jawa Barat. Pun Tari Kreasi Gandrung Bandung menggambarkan keindahan dan keelokan Kota Bandung.

5. Tari Kedok Ireng 

Ragam tari tradisional Jawa Barat selanjutnya yang sarat akan gambaran kehidupan manusia adalah Tari Kedok Ireng. Gerakan dalam tarian ini berkisah tentang dua sisi kehidupan manusia, yakni baik dan buruk. Diambil dari dua kata, “kedong” berarti penutup wajah dan “ireng” berarti hitam.  

HARIS SETYAWAN
Baca juga : Mau Belajar Menari? Ini Tipsnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus