Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Igazsag, carilah tirani

Setelah 33 tahun diberangus, 23 oktober 1989 lalu, hungaria merangkak dalam demokrasi. kebenaran bangkit. makam para pahlawan direhabilitasi, yang dahulu tak ada nisan & papan nama serta penuh ilalang.

9 Desember 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bukan saja di moncong bedil, Tidak hanya di kerangkeng, disisimu, dan bisikan itu: "Kapan kasih kau kembali?" GORESAN 33 tahun silam itu dari penyair Gyula Illyes. Jeritan kemerdekaan dan keabsahan Hungaria ditojok-tojok tank serdadu merah Uni Soviet. Imbauan Perdana Menteri Imre Nagy minta bantuan ke seluruh dunia, November 1956, tak berbalas. Mereka yang melawan dengan bom Molotov dan bedil rampasan lumpuh. Kekuasaan sepihak itu, tapi tidak aib menyebut "demokrasi", telah tegak. Dan semua sudah terbungkamkan. Bahkan, takdir untuk Nagy dan 299 tokoh lain adalah Parcela 301, tempat membuang penjahat dan bangkai hewan: tak ada nisan dan papan nama. Tahun 1958, yang dicap "anti-revolusioner" seperti Menteri Pertahanan Pal Maleter dan Peter Mansfeld (15 tahun) digantung pengadilan rahasia Uni Soviet. Tapi, setelah 33 tahun diberangus, 23 Oktober lalu, Hungaria merangkak dalam demokrasi. Igazsag atau kebenaran, bangkit. Akhir musim semi lalu, tulang-belulang di Parcela 301 dikumpulkan, dikubur ulang, layak pahlawan. "Selama ini kami cuma meraba-raba mengenai Imre Nagy dan peristiwa Oktober 1956," tutur seorang wartawan setempat. "Kini bangsa Hungaria lahir kembali." Bahkan, yang menunggu di pelosok pengasingan di Barat datang ke Parcela 301. Di sini bersemayam adik, ayahanda, kawan, dan yang legenda. Mereka membawa karangan bunga, pacul, dan ember berisi tanah. Parcela 301 yang dulu penuh ilalang, belukar, sekarang jadi tempat ziarah. Dan akhir musim gugur, daun-daun berwarna emas jatuh di sekitar. Sedang di hutan Katyn -- daerah Polandia yang dikuasai Soviet setelah Perang Dunia II -- baru ditemukan kuburan masal 4 ribu perwira Polandia yang diduga dibantai serdadu merah. Setelah tirai besi sedikit demi sedikit disibak, apakah terungkap Parcela lain? "Carilah Tirani, temuilah Tirani," kata Illyes. Yudhi Soerjoatmodjo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus