Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Ingin Banyak Sineas Indonesia, Ifa Isfansyah Buka Program D3 Produksi Film di Jogja Film Academy

Ifa Isfansyah menilai perkembangan film Indonesia berimbas pada semakin banyak membuka lapangan kerja untuk pekerja film.

26 Mei 2023 | 17.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana produksi film. Foto: Jogja Film Academy,

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara film, Ifa Isfansyah yang juga pendiri Jogja Film Academy mengumumkan niatnya untuk melahirkan sineas-sineas baru. Niat itu diwujudukan dengan pembukaan program studi D3 Produksi Film ini untuk penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2023-2024. "Lantaran peminatnya cukup banyak, kami menambah kuota mahasiswa baru menjadi 105 orang sejak Februari lalu," kata Ifa dalam siaran pers yang diterima Tempo pada Kamis, 25 Mei 2023.

Kata Ifa Isfansyah Soal Pembukaan Program Produksi Film

Ifa menuturkan alasannya membuka program diploma tiga khusus produksi film ini. Ia menilai saat ini industri perfilman Indonesia semakin berkembang, bahkan makin pesat setelah lesu ketika pandemi Covid-19. Film Indonesia meraih rekor penonton tertingginya di tahun ini dan makin banyak film diproduksi. Pesatnya perkembangan film Indonesia berimbas pada semakin banyak membuka lapangan kerja untuk pekerja film.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Jogja Film Academy berkomitmen menjawab tantangan baru di zaman baru dunia perfilman, jadi kami akan melahirkan bakat-bakat baru pembuat film," kata dia. Ia mengatakan, Jogja Film Academy yang dulu bernama Akademi Film Yogyakarta itu akan mendapatkan pengajaran langsung dari para praktisi pembuat film profesional. "Prestasi yang telah dicetak pengajar menjadi energi besar bagi mahasiswa Jogja Film Academy,” ujarnya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para dosen praktisi Jogja Film Academy merupakan peraih Piala Citra. Mereka antara lain Lulu Hendra (Film Pendek Terbaik 2014), Wahyu Utami Wati (Film Dokumenter Pendek Terbaik 2017), Tony Trimarsanto (Film Dokumenter Terbaik 2014), Krisna Purna (Penata Musik Terbaik 2015), Akhmad Fesdi Anggoro (Penyunting Gambar Terbaik 2022) dan Ifa Isfansyah (Sutradara Terbaik 2011 & Film Terbaik 2015, 2019 dan 2022).

Alumni Jogja Film Academy akan Didukung Dana Membuat Film

Selain itu,  Albertus Nico Wicaksono mahasiswa JFA Angkatan 2019 dengan karya film pendeknya, Memorabila berhasil memenangkan banyak penghargaan termasuk Juara 2 Festival Film Bulanan Kemenparekraf 2023. Berkat prestasinya itu, ia memperoleh kesempatan untuk mengikuti Marche Du Cinema di Festival Film Cannes 2023.

“Jogja Film Academy tidak hanya berfokus mengembangkan mahasiswanya, tetapi juga sekaligus mempunyai program untuk alumni-alumni terbaiknya," ujarnya. Jogja Film Academy mempunyai program JFA Talent Project yang memfasilitasi pendanaan untuk merangsang alumni memproduksi karya film terbaiknya.  Dukungan melalui JFA Talent Incubator diberikan hingga mencapai Rp 500 juta untuk setiap projectnya.

"Sedangkan JFA Film Fund  berupa pendanaan hingga Rp 50 juta rupiah yang berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan bakat alumni setiap tahunnya agar film yang diinisiasi memungkinkan untuk diproduksi,” ujar suami sutradara, Kamila Andini itu.

Selain itu, Jogja Film Academy juga memiliki program JFA Talent Scholarship, yang mendukung dana pendidikan sepenuhnya bagi calon mahasiswa baru dengan bakat terbaik. Beasiswa ini diberikan dengan melanjutkan dukungan untuk produksi film cerita panjang setelah pendidikannya selesai. 

Istiqomatul Hayati

Istiqomatul Hayati

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus