Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teroka

ISI Yogyakarta Gelar Sewon Screening Gratis Untuk Warga, Putar 80 Film Pendek Selama 5 Hari

Ada 80 film disajikan di Sewon Screening yang digelar Himpunan Mahasiswa Jurusan Film dan Televisi ISI Yogyakarta.

25 September 2024 | 18.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Himpunan Mahasiswa Jurusan Film dan Televisi, Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia atau ISI Yogyakarta memiliki cara unik dalam mempopulerkan film pendek ke masyarakat. Para mahasiswa itu menggelar acara bertajuk Sewon Screening, yang merupakan ekshibisi film pendek yang digelar selama lima hari, 24-28 September 2024 di Concert Hall ISI Yogyakarta dan gratis untuk umum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sewon sendiri merupakan nama kecamatan di Kabupaten Bantul Yogyakarta, tempat kampus ISI Yogyakarta berdiri. Selama lima hari gelaran itu, sebanyak 80 film akan diputar. Film yang diputar menyoroti berbagai tema mulai dari cerita kampung halaman, lingkungan, hingga mengulas budaya korupsi yang disajikan dalam berbagai sudut pandang sineas.

Jadwal Pemutaran Film di Sewon Screening

Pada hari pertama Selasa, 24 September misalnya diputar film pembuka seperti Monisme, Di Mana Tanah Mama, Kumpulan Kisah Awak Kapal dan Kapalnya. Untuk film Di Mana Tanah Mama sendiri merupakan proyek kolabolarasi Project Multatuli dan Green Peace

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Festival ini sudah digelar sejak tahun 2015, jadi sudah memasuki tahun ke sepuluh penyelenggaraannya," kata Ardi Setiawan, selaku Festival Director Sewon Screening Selasa 24 September 2024.

Sewon Screening tahun ini mengusung tema 'Persistence'. Ardi Setiawan menyebut tema 'Persistence' yang memiliki arti kegigihan mencerminkan semangat dalam pengembangan budaya sinema alternatif. 

“Persistence itu mencerminkan semangat tak pernah padam untuk mempertahankan dan mengembangkan budaya sinema alternatif ini. Karena film bukan hanya produksi visual semata, tetapi juga medium yang menghubungkan audiens dalam ruang kolektif yang saling mempengaruhi,” katanya. 

Lebih lanjut, ia mengatakan efektivitas sinema alternatif dalam satu dekade terakhir, sistem perfilman Indonesia menghadapi banyak tantangan mulai dari ekonomi hingga politik. “Dalam menghadapi tantangan ini, tugas kita adalah menjaga semangat koletif yang diusung atas nama sinema alternatif,” imbuhnya. 

Tentang Sewon Screening

Sewon Screening selama satu dekade ini memiliki misi tidak hanya menjadi wadah pemutaran film, tetapi juga menciptakan ruang komunitas yang mampu saling mempengaruhi emosi, pemikiran dan tindakan melalui pengalaman menonton bersama. Sewon Screening berupaya konsisten menghadirkan festival sebagai ruang demokratis untuk berbagi pengalaman sinema. Setiap tahunnya, Sewon Screening terus berjejaring dengan komunitas, pengulas film, dan masyarakat umum untuk menghadirkan festival film yang inklusif.

Proses kurasi dari setiap karya Sewon Screening merupakan hal penting yang menjadi filter bahkan guide dalam menikmati sebuah karya film. Melalui proses kurasi, penyelenggara menentukan film seperti apa yang layak atau penting untuk ditonton, sementara dalam upaya edukasi penonton, proses kurasi merupakan hal mutlak yang diperlukan. Selain pemutaran film pendek, Sewon Screening juga menyuguhkan sejumlah kegiatan lain seperti Kelas Bunga Matahari, Public Lecture, Forum Komunitas, Pameran Arsip dan Showcase. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus