Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Film

Joko Anwar Jaga Esensi Keseraman dalam Film Pengabdi Setan  

Di film Pengabdi Setan, Joko Anwar berupaya menjaga karakter para pemain ketimbang adegannya.

21 September 2017 | 16.17 WIB

Poster film Pengabdi Setan. imdb.com
Perbesar
Poster film Pengabdi Setan. imdb.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara film Pengabdi Setan, Joko Anwar, mengedepankan karakter para pemain untuk menjaga suasana mengerikan dalam filmnya tersebut. “Aku percaya film apa pun itu, termasuk film horor, kalau karakternya tidak menarik, orang tidak akan tertarik,” katanya di Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Rabu, 20 September 2017.

Menurutnya, apabila terdapat adegan horor yang secara intens dari awal sampai akhir, tapi penonton tidak tertarik dengan karakter dalam film itu, tidak akan memunculkan rasa ngeri. “Jadi aku percaya kengerian itu terjadi kalau penonton khawatir karakternya dalam bahaya,” ujar pria kelahiran Medan tersebut.

Karena itu, sejak awal penggarapan film ini, dia mengaku menggali karakter-karakter yang diperankan para pemain. “Sebenarnya, yang kita jaga karakter-karakternya, sih, ketimbang adegan filmnya,” ucapnya.

Selain itu, untuk menjaga esensi seram dalam film, Joko meminimalisasi jumlah kru dan pemain di lokasi syuting. Tidak semua kru ada di dalam lokasi syuting. “Jadi, kalau adegan Tara Basro sama bapaknya, ya, kita keep it to the minimal,” tuturnya.

Hal itu bertujuan agar setiap aktor dapat menghayati suasana yang dimainkannya dalam film tersebut. “Dan kita syutingnya untuk film ini urut, ya, jadi dari scene pertama sampai terakhir kita ikutin gitu. Kronologis. Supaya mereka bisa menghayati juga,” kata Joko Anwar.

AMMY HETHARIA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aisha Shaidra

Aisha Shaidra

Bergabung di Tempo sejak April 2013. Menulis gaya hidup dan tokoh untuk Koran Tempo dan Tempo.co. Kini, meliput isu ekonomi dan bisnis di majalah Tempo. Bagian dari tim penulis liputan “Jalan Pedang Dai Kampung” yang meraih penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Lulusan Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus