Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Di era modern, banyak masyarakat menyangsikan kebenaran di balik trik dan aksi sulap yang ditampilkan oleh pesulap, ilusionis, ataupun mentalis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, belakangan ini, obrolan perihal sulap kembali hangat di masyarakat usai perseteruan antara Pesulap Merah dan Gus Samsudin bergulir hingga melibatkan pihak berwajib. Keduanya diketahui berselisih setelah Pesulap Merah hendak membuktikan langsung kesaktian Gus Syamsudin di padepokannya, yaitu Padepokan Nur Dzat Sejati di Blitar, Jawa Timur, tetapi dihadang oleh sekelompok massa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum nama Pesulap Merah viral, dunia hiburan di Indonesia pernah diisi oleh beberapa pesulap terdahulu, seperti Romy Rafael, Deddy Corbuzier, Limbad, Joe Sandy, dan sebagainya.
7 Aliran Sulap di Indonesia
Walaupun sama-sama menunjukkan aksi yang memukau mata dan pikiran, sebenarnya setiap pesulap sering kali memiliki aliran atau gaya atraksi yang berbeda-beda. Dihimpun dari beragam sumber, berikut adalah tujuh aliran sulap yang sempat tren atau masih tren di Indonesia hingga saat ini.
1. Mentalis
Seorang penampil yang mengeklaim dirinya sebagai mentalis biasanya menampilkan aksi dengan ragam bentuk persuasi dan pengalihan perhatian. Alih-alih menggunakan properti yang besar dan mengandalkan kecepatan tangan yang rumit, mentalis biasanya lebih mengutamakan keahlian memengaruhi psikologi penonton hingga disebut sebagai ilusi psikologis. Di Indonesia, salah satu mentalis yang cukup masyhur adalah Deddy Corbuzier.
2. Pick Pocket
Tidak jauh berbeda dengan permainan kartu, pick pocket merupakan aksi sulap yang berdasar pada kecepatan tangan. Umumnya, penampil pick pocket akan memamerkan kelihaian dalam merampas barang penonton di depan matanya dengan cepat tanpa terdeteksi.
3. Escapology
Harry Houdini merupakan salah satu nama besar dalam penampil sulap yang mengambil aliran escapology. Sederhananya, aliran ini biasanya menempatkan penampil pada kondisi yang sulit dan mereka harus melepaskan diri dari kondisi tersebut dalam waktu singkat.
Selain Harry Houdini, pesulap asal Indonesia Demian Aditya juga pernah menampilkan aksi escapology dari tumpukan pasir sewaktu bertanding di ajang America’s Got Talent pada tahun 2017.
4. Ilusionis
Berbeda dengan mentalis yang lebih mengandalkan kemampuan persuasi verbal, ilusionis biasanya bertumpu pada seni tipuan mata. Para ilusionis kerap menipu penonton dan mempertanyakan kembali apa yang dilihat. Menghilangkan gajah dari lapangan atau menyalakan api tanpa menyentuhnya merupakan contoh aksi ilusionis.
5. Sulap Komedi
Kerap diasosiasikan dengan atraksi penuh ketegangan dan misteri, sulap komedi menawarkan kolaborasi antara sulap-sulap tradisional dan candaan humoris. Tujuannya adalah menjangkau lebih banyak penonton dan membuat sulap lebih menghibur. Pak Tarno merupakan salah satu figur publik di Indonesia yang dikenal memainkan aliran sulap komedi.
6. Close-Up Magic
Mengandalkan kecepatan tangan dan pengambilan gambar dari jarak dekat merupakan keutamaan dari aksi close-up magic. Biasanya, penampil dengan aliran ini menunjukkan keahlian memindahkan koin dari ujung meja ke ujung lainnya tanya memegangnya dengan kecepatan tinggi.
Shin Lim, pemenang America’s Got Talent tahun 2018 merupakan pesulap close-up magic yang cukup terkemuka di dunia hiburan global saat ini.
7. Hipnotis
Sempat dipopulerkan oleh Uya Kuya hingga pesulap legendaris Romy Rafael, hipnosis bertumpu pada keahlian penampil untuk mengambil alih pikiran penonton dan memerintahnya sesuai kehendak.
Selain ketujuh aliran sulap tersebut, laman The Abracadabra juga menuliskan banyak aliran sulap berkembang akhir-akhir ini, seperti street magic dan online trick. Menurut laman tersebut, hal ini menunjukkan bahwa sulap dapat dilakukan oleh siapa pun dan masih diminati oleh masyarakat modern.
ACHMAD HANIF IMADUDDIN
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.