Scroll ke bawah untuk membaca berita

Bahasa Biola Iskandar Widjaja Malam Istimewa Bagi Boyce Avenue di Jakarta Wawancara Mouly Surya: Di Balik Proses Syuting Perang Kota

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Seni

Berita Tempo Plus

Kicaka mati dharma pun menang

Rombongan sekolah tinggi seni indonesia (stsi) denpasar menggelar kicaka gugur di gedung kesenian jakarta. sendra tari ini punya misi dakwah. dialog ki dalang dengan bahasa indonesia.

18 April 1992 | 00.00 WIB

Bagikan

Kicaka mati dharma pun menang

Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Image of Tempo

Image of Tempo

Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini

Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
Akses penuh seluruh artikel Tempo+
Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
Fitur baca cepat di edisi Mingguan
Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo

Lihat Benefit Lainnya

Edisi 18 April 1992

Mingguan Edisi 1992-04-18

Mingguan Edisi 1992-04-18

Mingguan Edisi 1992-04-18

Mingguan Edisi 1992-04-18

Penjelasan astek untuk masykur benyamin Seperti reporter memaparkan deskripsi carbon:arrow-rightKicaka mati dharma pun menang Sungai budaya AIDS tingkat atas

slot-iklan-728x90

PODCAST REKOMENDASI TEMPO

Podcast Terkait
Podcast Terbaru

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Artikel Terbaru

Malam Istimewa Bagi Boyce Avenue di Jakarta

Bahasa Biola Iskandar Widjaja

Wawancara Mouly Surya: Di Balik Proses Syuting Perang Kota

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Artikel Trending

Ferry Irwandi Tiru Video Gibran, Blak-blakan Kritik Bonus Demografi

5 Rekomendasi Tontonan Anak yang Mengedukasi dari Mesty Ariotedjo

Aktor It Ends with Us Tuduh Blake Lively Berbohong

7 Film Kesetaraan Perempuan, Mengilhami Perjuangan Kartini

Jika Bali Sudah Jenuh Sebagai Daerah Wisata

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Seni

Bahasa Biola Iskandar Widjaja

Malam Istimewa Bagi Boyce Avenue di Jakarta

3 Lagu Ardhito Pramono Buka Konser Boyce Avenue di Jakarta

Buku

Delusi Demokrasi di Media Sosial

Dari Hardikan Mullah sampai Jilbab Mesir

Bebas Gender, UU Perkawinan Sejenis Australia

RUU Penyiaran Diminta Segera Selesai Tahun Ini

Arsitektur

Milenial (Tak) Butuh Hunian

Obituari

Sisi Spiritual Titiek Puspa

Film

Jiwa Manusia Era Perang dalam Jalan Tak Ada Ujung

Wawancara Mouly Surya: Di Balik Proses Syuting Perang Kota

Mengenal Karakter Pemeran Weak Hero Class 2

Jumbo Jadi Film Indonesia Terlaris Ketiga Usai Raih 7 Juta Penonton

Sosok

Merlyna Lim: Peneliti Media Digital di Kampus Kanada

Profil Nasaruddin Umar, Calon Menteri dalam Kabinet Prabowo - Gibran

Mengenang KH Zainuddin MZ yang Berpulang 13 Tahun Lalu, Sosok Dai yang Pernah Terjun Politik

9 Tokoh Islam di Bidang Filsafat Beserta Pemikirannya

Lihat Indeks Artikel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Asas jurnalisme kami bukan jurnalisme yang memihak satu golongan. Kami percaya kebajikan, juga ketidakbajikan, tidak menjadi monopoli satu pihak. Kami percaya tugas pers bukan menyebarkan prasangka, justru melenyapkannya, bukan membenihkan kebencian, melainkan mengkomunikasikan saling pengertian. Jurnalisme kami bukan jurnalisme untuk memaki atau mencibirkan bibir, juga tidak dimaksudkan untuk menjilat atau menghamba ~ 6 Maret 1971

Unduh aplikasi Tempo

Ikuti Media Sosial KamiMedia Sosial

© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum

Beranda Harian Mingguan Tempo Plus